Miris: Banyak Akseptor Unpk Yang Tidak Mengikuti Ujian Nasional Alasannya Ialah Dihentikan Boss-Nya

Anies Baswedan, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat melaksanakan Sidak (6/4/2016) di hari pelaksanaan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) mendapati fakta yang cukup mencengangkan bahwa ada beberapa penerima UNPK yang urung mengikuti ujian dikarenakan tidak menerima izin dari perusahaan atau majikan daerah di mana beliau bekerja. Pak Menteri hingga heran, jaman kaya kini ini kok masih ada perusahaan atau majikan yang melarang karyawannya untuk menempuh dan mengikuti Ujian Nasional. Bukankah hak dari tiap warga negara untuk menempuh pendidikan, termasuk mengikuti ujian?

Menurut ketua BSNP, apakah memungkinkan apabila kegiatan UNPK dibentuk lebih fleksibel biar penerima ujian nasional tidak terkendala dengan izin dari perusahaan atau majikan daerah beliau bekerja.
Dalam konteks ini, kegiatan UNPK ditetapkan pada siang hari salah satu pertimbangannya ialah untuk memberi kesempatan bagi mereka yang bekerja, masih sanggup bekerja setengah hari, dari pagi hingga siang. Menurut salah satu anggota BSNP, sebenarnya Pos Ujian Nasional sudah mempertimbangkan waktu pelaksaaan ujian bagi para pekerja atau karyawan. Sebenarnya, kalau pelaksanaan UNPK berbasis komputer, maka kegiatan ujiannya sanggup lebih fleksibel.
Untuk pelaksanaan kegiatan UNPK, tambahnya, di luar negeri, maka diubahsuaikan dengan waktu libur di masing-masing negaranya atau menurut izin dari majikan.
"Sebagai contoh, di Hong Kong kegiatan pelaksanaan UNPK kegiatan Paket C dilaksanakan pada tanggal 10 dan 17 April 2016, sedangkan di Taiwan dilaksanakan pada tanggal 23 dan 24 April 2016", kata anggota BSNP itu lagi.

0 Response to "Miris: Banyak Akseptor Unpk Yang Tidak Mengikuti Ujian Nasional Alasannya Ialah Dihentikan Boss-Nya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel