Kemendikbud Siap Bantu Pengembangan Smk Di Papua
Image by: Kemendikbud |
Kemendikbud Ingin Perkuat Pendidikan Vokasi di Papua
Kemendikbud telah terus memulai menjalin kolaborasi antara kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan industri sesuai amanah Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 wacana Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan rencana pemerintah guna semakin meningkatkan daya saing bangsa ini.
Muhadjir Effendy ketika melaksanakan kunjungan kerja di Papua turut menyuarakan harapannya biar Pemerintah Daerah setempat juga dalam agenda penguatan pendidikan vokasi yang sedang dilakukan pemerintah melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga.
Beliau menjelaskan bahwa setiap negara yang maju niscaya di back-up dengan angkatan kerja kelas menengah yang terlatih dan terampil. Berdasarkan pada hal tersebut, sangat penting peningkatan pendidikan vokasi guna mempersiapkan dan mencetak calon tenaga kerja yang terampil dan handal.
Dalam kunjungan kerja selama tiga hari di Propinsi Papua, Mendikbud bersama tim meninjau beberapa Sekolah Menengah kejuruan yang ada di Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Jayapura. Pada hari Kamis (6/10/2016), Muhadjir berkesempatan melihat eksklusif proses berguru di Sekolah Menengah kejuruan Negeri 1 Sota yang terletak di akrab titik perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini.
Pada kesempatan itu, ia mendapat informasi bahwa penerima didik di Sekolah Menengah kejuruan Negeri 1 Sota ini terdapat sejumlah 101 siswa, diantaranya sebanyak 30 siswa merupakan warga negara dari Papua Nugini yang menentukan meneruskan pendidikan di Indonesia. Sekolah Menengah kejuruan N 1 Sota membuatkan bidang keahlian agribisnis, dan agroteknologi.
Pada ketika ini Sekolah Menengah kejuruan Negeri 1 Sota sedang melaksanakan pengembangan gedung sekolah dan asrama untuk menampung siswa yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah. Menurut Kepala Sekolah, Karolus Tumuka, asrama dirasa sangat membantu siswa yang ingin berguru namun selama ini terkendala sulitnya susukan ke sekolah.
“Siswa menjadi lebih fokus berguru alasannya ialah tidak perlu menempuh perjalanan yang jauh untuk bersekolah,” kata Karolus.
Di hari kedua, Kamis (7/10/2016), Mendikbud berkunjung ke Sekolah Menengah kejuruan Antonius Merauke di Papua. Sekolah ini mempunyai 409 siswa, 37 orang guru, dengan bidang keahlian teknik otomotif, teknik komputer jaringan, teknik gambar bangunan, dan teknik pengelasan.
Muhadjir memperlihatkan apresiasinya kepada para siswa yang ulet belajar, seraya memperlihatkan motivasi biar para siswa tidak hanya melatih keterampilan, namun juga berlatih perilaku (attitude) yang baik dan mencerminkan seorang profesional.
Tim kunjungan kerja melanjutkan peninjauan ke tempat pendidikan Muhammadiyah Merauke yang sedang melaksanakan pengembangan SMK. Kepada para pengurus yayasan dan komite sekolah, Muhadjir berpesan biar jurusan yang dikembangkan sesuai dengan instruksi Presiden, yaitu bidang kelautan/maritim, ketahanan pangan, energi, infrastruktur, pariwisata serta industri kreatif.
Pada hari ketiga, Jumat (7/10/2016) kunjungan kerja, Mendikbud meninjau lokasi pengembangan SMK Penerbangan di Sentani Jayapura. Sekolah Menengah kejuruan ini mempunyai 240 siswa dengan pengembangan bidang keahlian permesinan pesawat udara, dan pemeliharaan pesawat udara.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Propinsi Papua, Pendeta Charles Simare Mare yang ikut serta dalam kunjungan kerja itu menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah sentra yang ingin membuatkan dan memperkuat pendidikan vokasi di Papua.
Bagi Charles, kebutuhan tenaga terampil yang mempunyai abjad baik sangat dibutuhkan untuk pengembangan wilayah Papua. Senada dengan pernyataan Mendikbud, ia memberikan bahwa pengembangan Sekolah Menengah kejuruan penerbangan di Jayapura dianggap sesuai dengan kebutuhan wilayah Papua yang mempunyai tantangan geografis yang cukup tinggi, dan transportasi udara masih sangat diharapkan untuk menjawab tantangan itu.
Dirjen Pembinaan SMK, Mustaghfirin Amin, menuturkan bahwa ketika ini peta pengembangan Sekolah Menengah kejuruan telah selesai. Selain proteksi peningkatan sarana dan prasarana, pihaknya sedang berupaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan vokasi melalui penyelarasan kurikulum, penyediaan guru-guru produktif dan peningkatkan absorpsi lulusan Sekolah Menengah kejuruan dalam dunia kerja melalui kolaborasi dengan banyak sekali pihak.
(Redaksi)
0 Response to "Kemendikbud Siap Bantu Pengembangan Smk Di Papua"
Posting Komentar