Ijso Dan Kerja Sama Keberagaman Ilmu Pengetahuan

/ IJSO dan Kolaborasi Keberagaman Ilmu Pengetahuan
 IJSO dan Kolaborasi Keberagaman Ilmu Pengetahuan IJSO dan Kolaborasi Keberagaman Ilmu Pengetahuan
Image by; Kemendikbud

IJSO Dorong Kolaborasi Keberagaman Ilmu Pengetahuan



International Junior Science Olympiad (IJSO) ke-13 atau Olimpiade Sains Internasional Tingkat SMP tahun 2016 yang berlangsung di Bali, kali ini mengangkat tema ‘Science for Creative Innovation’. Dirjen Dikdasmen Kemendikbud, Hamid Muhammad berujar, tema tersebut mempunyai korelasi yang mendalam dengan keragaman global dalam ilmu pengetahuan. Hal tersebut terlihat dari profil penulis pada makalah penelitian terbaru di beberapa jurnal ilmiah papan atas.

Ketika membacakan pesan Mendikbud, Muhadjir Effendy dalam program pembukaan IJSO ke-13 tahun 2016, Hamid menjelaskan, fenomena yang berkembang dikala ini ialah para ilmuwan dari banyak sekali bidang ilmu dan negara berkolaborasi untuk melaksanakan sebuah penelitian.
“Banyak ilmuwan tersebut ternyata berasal dari budaya masyarakat dan geografis berbeda. Namun dalam penelitian, mereka semua bersatu dengan budaya global keilmuan sains. Ilmu benar-benar tanpa batas,” tuturnya kala pembukaan IJSO di Bali Nusa Dua Convention Centre, pada Sabtu pagi (3-12-2016).
Para ilmuwan dari banyak sekali latar belakang ilmu tentu membawa sudut pandang berbeda dalam menangani sebuah problem ilmiah. Mereka mempunyai perspektif yang sangat berbeda di tengah dunia dan keberagaman manfaat ilmu sains.

“Misalnya, hebat biologi dengan kecenderungan pada matematika, hebat biologi yang bersudut pandang pada sikap manusia, dan hebat biologi yang sangat menyukai mikroskop dan pekerjaan laboratorium mereka, semua sanggup fokus pada kelebihan mereka,” kata Hamid. Mereka menentukan untuk menangani topik yang sama dengan memakai sudut pandang berbeda.

Atribut-atribut keberagaman global dalam ilmu pengetahuan itu, tutur Hamid, sanggup dibudidayakan dari generasi muda, termasuk siswa berbakat dari seluruh dunia. Ia percaya IJSO dapat menjadi penggagas dalam upaya mendorong kerja sama para ilmuwan muda. IJSO merupakan ruang yang mendorong kreativitas dalam keragaman ilmu pengetahuan dan pertukaran budaya. International Junior Science Olympiad (IJSO) 2016 diselenggarakan pada tanggal 2 s.d. 11 Desember 2016. Sebanyak 276 siswa SMP dari 48 negara akan berkompetisi dalam pertandingan mata pelajaran Fisika, Biologi, dan Kimia. Tes IJSO terdiri dari 3 jenis yakni pilihan ganda (MCQ), teori, dan tes praktik (Experimental Test).

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Supriano, dalam laporannya menyampaikan bahwa Indonesia telah melaksanakan persiapan pelaksanaan IJSO ke-13 ini selama delapan bulan. “Pasca pengunduran diri negara Kamboja sebagai tuan rumah IJSO tahun 2016, Indonesia melalui Kemendikbud menyatakan siap menjadi tuan rumah IJSO ke-13,” tutup Supriano.


0 Response to "Ijso Dan Kerja Sama Keberagaman Ilmu Pengetahuan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel