Muhadjir Rilis Capaian Kemendikbud Di Tahun 2016
image by: Kemendikbud |
Mendikbud Paparkan Capaian Kemendikbud di Tahun 2016
Terhitung ada 5 (lima) hal pokok yang telah dihukum oleh Kemendikbud sebagai landasan umum dalam menjalankan program-program kementerian, antara lain:
- Meningkatkan kualitas hidup insan Indonesia
- Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
- Melakukan revolusi huruf bangsa
- Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial di Indonesia
- Penguatan tata kelola dan partisipasi publik.
- Distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP),
- Sertifikasi Guru,
- Akreditasi Sekolah dan Lembaga,
- Unit Sekolah Baru,
- Peningkatan Kompetensi Guru,
- Pembangunan Perpustakaan,
- Ruang Kelas Baru,
- Tunjangan Profesi Guru (PNS dan Non-PNS),
- Rehabilitasi Ruang Kelas.
Mendikbud memaparkan, guna lebih meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, Kemendikbud telah melaksanakan pengembangan SMK, khususnya untuk beberapa jurusan yang menjadi prioritas pendidikan vokasi, antara lain Sekolah Menengah kejuruan Kemaritiman dan Sekolah Menengah kejuruan Pertanian. Dari sisi infrastruktur, Kemendikbud telah membangun ruang kelas gres di SMK, sebanyak 5.478 ruang.
“Kemudian sesuai amanat Nawa Cita, Kemendikbud juga melakuan revolusi huruf bangsa, salah satunya melalui penguatan pendidikan karakter. Pada tahun 2016, ada 542 sekolah yang menjadi sekolah percontohan,” ujar Mendikbud ketika jumpa pers di Kantor Kemendikbud, Jakarta, (30/12/2016).
Di bidang kebudayaan, setidaknya ada empat aktivitas utama yang berhasil dijalankan dengan baik, sesuai target. Pertama, Revitalisasi Desa Adat, dengan realisasi sesuai target, yaitu 139 desa; kedua, Pelestarian Cagar Budaya, dengan realisasi sesuai target, yaitu 3.375 unit; Fasilitasi Komunitas Budaya dengan realisasi sesuai target, yaitu 334 komunitas; dan Revitalisasi Museum dengan realisasi 17 museum dari sasaran 24 museum. Program-program di bidang kebudayaan itu mendukung turut memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi sosial di Indonesia, termasuk aktivitas di bidang bahasa, antara lain menambah lema (kosakata) dalam kamus, serta pengembangan istilah.
Mendikbud menuturkan, Kemendikbud juga melaksanakan penguatan tata kelola dan partisipasi publik dengan capaian berupa status integritas dari KPK yang menyatakan Kemendikbud sebagai wilayah bebas dari korupsi (WBK), serta indeks kepuasan pemangku kepentingan yang mencapai angka 77.
Di sisi lain, sesuai amanat Presiden Joko Widodo, yaitu “Membangun dari Pinggiran”, Kemendikbud juga mempunyai aktivitas Sekolah Garis Depan (SGD) dan Guru Garis Depan (GGD) di kawasan 3T (terdepan, terluar, tertinggal). “Sekolah Garis Depan ialah perwujudan Nawa Cita ke-3 dengan pembangunan sekolah di kawasan 3T,” tutur Mendikbud. Hingga ketika ini Kemendikbud telah membangun 114 SGD yang tersebar di 49 kabupaten/kota. Sementara aktivitas GGD merupakan pengiriman guru ke kawasan 3T sebagai salah satu upaya pemerataan distribusi guru. Pada tahun 2016, Kemendikbud merekrut sebanyak 6.296 guru dalam aktivitas GGD.
Dalam konferensi pers selesai tahun 2016, Mendikbud Muhadjir Effendy didampingi para pejabat eselon 1 dan 2 Kemendikbud. Mereka yang hadir antara lain Sekretaris Jenderal Didik Suhardi, Inspektur Jenderal Daryanto, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Totok Suprayitno, dan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid.
0 Response to "Muhadjir Rilis Capaian Kemendikbud Di Tahun 2016"
Posting Komentar