Download Silabus Geografi Sma/Ma K-2103 Revisi 2016 | Docx
Download Silabus Mata Pelajaran Geografi SMA/MA Kurikulum 2013 Revisi 2016 pdf
Di sejumlah negara, geografi telah ditempatkan sebagai mata pelajaran inti dan telah banyak membantu proses pengambilan keputusandalam pembangunan. Di Indonesia,materi geografi diberikan pada jenjang pendidikan dasar sebagai belahan integral dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan diberikan pada jenjang pendidikan menengah sebagai mata pelajaran tersendiri. Untuk mencapai kompetensi bidang geografi pada Abad XXI, Kurikulum 2013 telah mempertimbangkan aneka macam tuntutan, masalah, dan cita-cita bangsa Indonesia pada khususnya dan cita-cita dunia pada umumnya sebagaimana yang dirumuskan pada Framework for 21st Century Learning.
Berikut yaitu tautan download untuk silabus mata pelajaran geografi untuk SMA/MA kurikukulum 2013 revisi 2016.
Dan berikut kami kutipkan sebagian dari isi silabus geografi tersebut
SILABUS MATA PELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH
(SMA/MA)
MATA PELAJARAN
GEOGRAFI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ii
I. PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah 2
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Mata Pelajaran Geografi 4
D. Kerangka Pengembangan KurikulumMata Pelajaran Geografi 8
E. Pembelajaran dan Penilaian 11
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Keunggulan
dan Kebutuhan daerah, dan Kebutuhan Peserta Didik 13
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 14
A. Kelas X
B. Kelas XI
C. Kelas XII 14
18
21
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
Memasuki masa XXI, kebutuhan sumber daya alam semakin meningkat seiring denganpesatnya pertumbuhan penduduk dunia.Kebutuhan insan yang merentang dari kebutuhan pokok (primer) hingga kebutuhan gaya hidup menyerupai aktualisasi diri dan kenyamanan, telah mendorong insan untuk menata kembali sumber daya alam yang masih tersisa dan berusaha mencari alternatif sumber daya alam lain untuk penyediaan materi pangan, industri, maupun energi. Namun demikian, tingkat kebutuhan insan nampaknya terus melaju lebih cepat dibandingkandengan ketersediaan sumber daya alam. Akibatnya, terjadilah ekploitasi hiperbola yang mengakibatkan kerusakan lingkungan yang meluas. Dampak lanjutan dari kondisi tersebut mengakibatkan persaingan antarnegara dan antarkelompok masyarakat sehingga bahaya konflik sosial dan terjadi di mana-mana. Dengan demikian, memasuki masa XXIdibutuhkan perspektif gres dalam pengelolaan sumber daya alam dengan cara meningkatkan kerjasama dan meningkatkan interaksi antarwilayah di permukaan Bumi untuk bahu-membahu membangun peradaban yang lebih tenang dan sejahtera.
Walaupun ada penggambaran dunia yang suram sebagaimana diuraikan di atas, tetapi patut diakui bahwa keberhasilan insan untuk menggembangkan teknologi sangat luar biasa. Manusia masih mempunyai cita-cita yang besar untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui kemajuan teknologi baik yang bersumber dari planet Bumi maupun dari alam semesta. Untuk membangun cita-cita tersebut dan untuk memberi pemahaman yang samaterhadap tantangan umat insan di masa depan, hal yang patut dipikirkan dan diajarkan kepada generasi mendatang yaitu kearifan dalam pemanfaatan sumber daya alam, membina pola korelasi sosial yang harmonis,dan pelestarian lingkungan hidup.
Sebuahorganisasi berjulukan Partnership for 21st Century Learning mengakomodasi masukan dari guru, andal pendidikan, dan para pengusaha di Amerika Serikat dengan mengusulkan dokumen Framework for 21st Century Learning. Dokumen tersebut menggambarkan kebutuhan kompetensi insan di masa depan biar bisa menghadapi tantangan di masa tiba yaitu:(1) mempunyai kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, (2) mempunyai kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama, (3) mempunyai kemampuan mencipta dan memperbarui, (4) mempunyai literasi teknologi informasi dan komunikasi, (5) mempunyai kemampuan berguru kontekstual, dan (6) mempunyai kemampuan informasi dan literasi media. Kemampuan tersebut berlaku umum dan setiap mata pelajaran di sekolah disarankan untuk memenuhi semua kemampuan sesuai bidang keahlian masing-masing. Dengan demikian, pendidikan menjadi salah satu cita-cita yang sanggup mengemban amanah untuk menyiapkan generasi penerus yang siap menghadapi permasalahan dan tantangan global.
Geografi sebagai ilmu yang mempelajari korelasi kausal aneka macam tanda-tanda dan insiden di permukaan bumi, merupakan mata pelajaran penting yang sanggup memperlihatkan sumbangsih dalam mengatasi permasalahan dunia. Di sejumlah negara, geografi telah ditempatkan sebagai mata pelajaran inti dan telah banyak membantu proses pengambilan keputusandalam pembangunan. Di Indonesia,materi geografi diberikan pada jenjang pendidikan dasar sebagai belahan integral dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan diberikan pada jenjang pendidikan menengah sebagai mata pelajaran tersendiri. Untuk mencapai kompetensi bidang geografi pada Abad XXI, Kurikulum 2013 telah mempertimbangkan aneka macam tuntutan, masalah, dan cita-cita bangsa Indonesia pada khususnya dan cita-cita dunia pada umumnya sebagaimana yang dirumuskan pada Framework for 21st Century Learning.
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga gampang dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan biar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; gampang diajarkan oleh guru (teachable); gampang dipelajari oleh akseptor didik (learnable); terukur pencapaiannya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan akseptor didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memperlihatkan kesempatan kepada guru untuk menyebarkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keunggulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus meliputi kompetensi dasar, materi pokok, alternatif pembelajaran dan penilaiannya. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktifitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru sanggup menyebarkan aneka macam model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru dibutuhkan kreatif dalam menyebarkan materi, mengelola proses pembelajaran, memakai metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan akseptor didik.
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi salah satu mata pelajaran di pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs), sedangkan di pendidikan menengah (SMA/MA) IPS dikenal sebagai kelompok peminatan bahu-membahu dengan peminatan MIPA; Bahasa dan Budaya. IPS di pendidikan dasar khususnya SD, bersifat terpadu-integrated sebab itu pembelajarannya tematik. Pada kelas rendah (I,II dan III) IPS dipadukan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, dan Matematika; pada SD/MI kelas tinggi (Kelas IV, V, dan VI) menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri. Pada jenjang SMP/MTs, pembelajarannya bersifat terpadu-korelatif, secara materi konsep-konsep ilmu sosial dalam IPS belum terikat pada tema. Pada pendidikan menengah yaitu SMA/MA IPS menjadi kelompok peminatan, yang di dalamnya terdiri atas mata pelajaran yang berdiri sendiri (monodisipliner) yaitu Geografi, Sosiologi, Ekonomi, dan Sejarah.
Setelah mengikuti pembelajaranIPS di pendidikan dasar dan kelompok peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial di pendidikan menengah, akseptor didik akan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
• Mengenal dan memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya;
• Mengaplikasikan teori, pendekatan dan metode ilmu-ilmu sosial dan humaniora, dalam penelitian sederhana dan mengomunikasikan secara verbal dan/atau goresan pena sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah dengan memanfaatkan teknologi informasi;
• Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, kreatif, inovatif, kolaboratif dan terampil menuntaskan duduk kasus dalam kehidupan masyarakat;
• Memahami dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan terhadap perkem¬bangan teknologi dan kehidupan insan baik di masa kemudian maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya
• Memiliki kesepakatan dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan serta besar hati menjadi warga negara Indonesia;
• Berkomunikasi, bekerja sama, dan berdaya saing dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, global; dan
• Dapat mengaplikasikan teori, pendekatan dan metode ilmu-ilmu sosial dan humaniora, dalam penelitian sederhana dan mensosialisasikannya dalam publikasi ilmiah dengan menerapkan teknologi digital.
Kemampuan-kemampuan tersebut sanggup dirumuskan menjadi tingkatan kompetensi kerja ilmiah pada setiap jenjang menyerupai Gambar 1 berikut.
Gambar 1. Peta Kompetensi Mata Pelajaran IPS di Pendidikan Dasar dan Kelompok Peminatan IPS di Pendidikan Menengah
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Mata Pelajaran Geografi
Mata pelajaran geografi pada jenjang Sekolah Menengan Atas merupakan kelanjutan dan tidak terpisahkan dari mata pelajaran IPS yang telah diberikan di sekolah pada jenjang SD dan SMP. Oleh sebab itu, pengembangan kompetensi Mata Pelajaran Geografi memperhatikan prinsip relevansi dan keberlanjutan (kontinuitas) dari kompetensi yang telah diberikan sebelumnya.
Berikut yaitu materi geografi yang telah diberikan pada jenjang pendidikan dasar dikala masih terintegrasi pada Mata Pelajaran IPS dan akan dilanjutkan, diperluas, dan diperdalam materinya pada mata pelajaran geografi di SMA.
PETA SEBARAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR
Kelas Kompetensi Dasar
I Memahami lingkungan tempat tinggal, kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya di lingkungan keluarganya.
II Memahami lingkungan geografis, kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di lingkungan sekitar (sampai desa/kelurahan)
III Memahami lingkungan geografis, dan kegiatan kehidupan masyarakat di bidang ekonomi, sosial, budaya (tingkat kecamatan)
IV Memahami karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten hingga tingkat provinsi, meliputi:
• Letak dan luas kabupaten/kota, dan provinsi dalam peta
• Kondisi/karakteristik alam (iklim, geologi, bentuk muka Bumi, flora, fauna)
• Kondisi kependudukan (jumlah, kepadatan, persebaran)
• Kegiatan ekonomi dalam pemanfaatan sumber daya alam
V Memahami karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi , meliputi:
• Letak dan luas Indonesia dalam peta
• Kondisi alam wilayah Indonesia (iklim, geologi, bentuk muka bumi, flora, fauna)
• Karakteristik kependudukan (jumlah, kepadatan, persebaran, dan pertumbuhan)
• Pengaruh negara maritim dan agraris terhadap kehidupan sosial ekonomi, budaya dan transportasi
VI Memahami karakteristik geografis dan kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN, meliputi:
• Posisi dan luas wilayah ASEAN pada peta Asia
• Karakteristik kondisi alam daerah ASEAN.
• Karakteristik kependudukan (jumlah, sebaran, komposisi, kepadatan dan pertumbuhan penduduk) daerah ASEAN
• Negara-negara ASEAN (9 negara ASEAN)
• Posisi wilayah ASEAN dalam politik, ekonomi, sosial budaya
VII Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi,iklim,bentuk muka bumi, geologis, tanaman dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan insan dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan yang dirinci dalam materi sebagai berikut.
• Pengertian ruang, interaksi antarruangdan faktorpendorong
• Pemahaman lokasi melalui peta
• Letak dan luas Indonesia
• Kondisi alam dan distribusinya
• Dinamika kependudukan Indonesia (jumlah, persebaran, komposisi, pertumbuhan, dan kualitas, keragaman etnis dan budaya)
• Potensi kemaritiman
• Perubahan akhir interaksi antarruang
VIII Memahami perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam dan insan (teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan, politik) dan pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik yang meliputi:
• Perubahan ruang dan interaksi antarruang akhir faktor alam
• Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap perubahan ruang
• Pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perubahan ruang dan interaksi antarruang
• Pengaruh konversi lahan pertanian ke industri dan pemukiman terhadap perubahan ruang dan interaksi antarruang
• Mengenal negara-negara ASEAN (kondisi alam, penduduk, sosial, ekonomi, dan budaya)
• Interaksi antarnegara ASEAN (dalam bentuk kerjasama sosial, politik, budaya, pendidikan dan perkembangannya)
• Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antarruang terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik dan pendidikan
IX Memahami perubahan keruangan dan interaksi antarruang negara-negara Asia dan benua lainnya yang diakibatkan oleh faktoralam dan insan serta pengaruhnya terhadapkeberlangsungan kehidupan insan dalam ekonomi, sosial, pendidikan, dan politik. Ruang lingkup materi yang dikaji adalah:
• Letak dan luas wilayah Benua Asia dan benua lainnya
• Kondisi alam wilayah negara-negara Asia(lokasi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, tanaman dan fauna, serta distribusi).
• Kondisi alam wilayah negara-negara di dunia (lokasi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, tanaman dan fauna, serta distribusi)
• Dinamika penduduk Asia dan benua lainnya (jumlah, persebaran, komposisi, pertumbuhan , kualitas, etnik dan budaya).
• Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antarruang terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik dan pendidikan di Asia dan benua lainnya
Selanjutnya untuk Kelas X-XII,kompetensi mata pelajaran geografi dirumuskan dari sudut pandang korelasi sistem interaksi insan dan lingkungan dalam tiga dimensi. Cara pandang geografi terhadap dinamika lingkungan fisik dan lingkungan masyarakat akan dilihat dari aspek integrasi keruangan dan interdependensi ruang baik antar tempat maupun antar skala. Perspektif ini sanggup diwujudkan dalam bentuk nyata maupun abnormal (dan atau representasi) baik secara visual, verbal, matematis, digital, maupun dalam pola pikir (kognitif). Berikut yaitu skema tuntutan kompetensi geografi sebagai disiplin ilmu yang diajarkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas.
Gambar 2. Perspektif ruang lingkup kajian geografi
Berdasarkanperspektif di atas, topik atau aspek materi geografi dikelompokkan sebagai berikut.
1. Literasi keruangan dan keterampilan geografi yang meliputi pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pokoknya yaitu memperkenalkan ruang lingkup, objek studi, prinsip, konsep, dan pendekatan geografi sebagaimana yang ditampilkan dalam diagram di atas.
2. Geografi fisik yang meliputi dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan, dinamika litosfer, atmosfer, hidrosfer, dan biosfer (geosfer) serta dampaknya terhadap kehidupan. Kajian geografi fisik ini akan disintesiskan dengan aspek lainnya dan direpresentasikan dalam bentuk visual, verbal, matematis, digital, maupun dalam pola pikir (kognitif).
3. Geografi insan yang meliputi dinamika kependudukan di Indonesia dan keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasional menurut pola sebaran, keunikan, dan proses interaksinya untuk menjaga kerukunan bangsa. Kajian geografi insan juga disintesisikan dengan aspek lainnya serta direpresentasikan dalam bentuk visual, verbal, matematis, digital, maupun dalam pola pikir (kognitif).
4. Interaksi lingkungan yang meliputi kondisi wilayah Indonesia, sebaran sumber daya alam Indonesia, dan mitigasi serta penyesuaian musibah menurut nilai kearifan lokal dan pembangunan berkelanjutan.
5. Geografi regional yang meliputi konsep wilayah dan pewilayahan, pola persebaran dan interaksi spasial desa-kota, dan regionalisasi fenomena geografi di dunia. Kajiannya akan diarahkan pada konteks integrasi dalam tempat, interdependensi antar tempat, dan interdependensi antarskala.
6. Pemanfaatan geografi yang meliputi pemanfaatan peta, pengindraan jauh, Sistem Informasi Geografis (SIG)dalam pengembangan jaringan transportasi, tata guna lahan,kesehatan lingkungan, dan potensi bencana.Kompetensi yang dibutuhkan muncul yaitu akseptor didik bisa menampilkannya dalam bentuk visual, verbal, matematis, digital, maupun dalam pola pikir (kognitif).
7. Koneksi global dan pengelolaan perubahan yang meliputi konektivitas perdagangan internasional(pergerakan barang, jasa, modal atau tenaga kerja, transfer teknologi, dan informasi) di negara maju dan negara berkembang.
Dari tujuh kelompok materi mata pelajaran geografi di atas, akseptor didik pada jenjang Sekolah Menengan Atas dibutuhkan mampu:
1. berpikir kritis dan bisa mengatasi duduk kasus kaitannya dengan perubahan ruang di permukaan Bumi, kerusakan dan upaya pelestarian lingkungan hidup, persebaran dan pemanfaatan sumber daya alam, dan aneka macam dampak perubahan akhir proses geosfer baik dalam konteks lokal, nasional, maupun global.
2. mencipta dan memperbarui kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial sebagai sumber daya yang sanggup dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan insan yang dikelola secara cerdik dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi terhadap keragaman budaya bangsa.
3. melekteknologi informasi, media, dan komunikasiterkait dengan pengelolan peta, gambaran pengindraan jauh, dan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang sanggup diaplikasikan sebagai alat analisis geografi untuk pengambilan kebijakan baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional.
4. belajarsecara kontekstual sebagai belahan yang tidak terpisahkan dalammemahami permasalahan secara sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan berkelanjutan.
5. berafiliasi dan berkomunikasi untuk terjalinnya korelasi (koneksi) antarruang baik dalam bentuk manusia, barang, maupun jasa dalam lingkungan nasional maupun internasional dengan tetap memperlihatkan sikap cinta tanah air, besar hati sebagai bangsa Indonesia, dan bertanggung jawab terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran Geografi
Kerangka pengembangan kurikulum geografi dibedakan atas dua fase. Fase pertama, dikala geografi masih terintegrasi pada mata pelajaran IPS di SD dan SMP. Kerangka pengembangan pada fase ini melalui pendekatan tematik integratif yang mengintegrasikan KD semua mata pelajaran yang diajarkan guru kelas (PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan serta Seni-Budaya dan Prakarya) dalam tema-tema. Pada jenjang SD kelas IV-VI dan jenjang SMP, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)memiliki Kompetensi Dasar yang terpisah dari Kompetensi Dasar mata pelajaran lain. Meskipun demikian, antara KD IPS terkait dengan mata pelajaran lainnya. Fase kedua, yaitu pengembangan kurikulum geografi pada jenjang Sekolah Menengan Atas yang terpisah dari mata pelajaran lainnya (discrete disciplinary approach). Pendekatan pengembangan kurikulum secara terpisah dipakai untuk melanjutkan materi IPS dari jenjang pendidikan dasar dan untuk mempersiapkan akseptor didik melanjutkan ke akademi tinggi, baik bagi mereka yang masuk ke kelompok peminatan ilmu-ilmu sosial maupun mereka yang menentukan salah satu disiplin dalam kelompok ini sebagai pilihan lintas minat.
Pada jenjang SD dan SMP, kerangka pengembangan kurikulum diawali dari pemetaan strand atau topik umum mata pelajaran IPS yang meliputi aspek kehidupan insan yaitu:
1. tempat dan lingkungan hidupnya,
2. waktu perubahan dan keberlanjutan,
3. organisasi dan sistem sosial,
4. organisasi dan nilai budaya,
5. kehidupan dan sistem ekonomi,
6. komunikasi dan teknologi.
Dari enam ruang lingkup IPS di atas,topik yang terus dikembangkan, diperdalam, dan diperluas oleh mata pelajaran geografi yaitu topik perihal tempat dan lingkungan hidupnya sebagaimana telah dipetakan pada belahan lain pada silabus ini.
Selanjutnya untuk menyebarkan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran geografi pada jenjang Sekolah Menengan Atas dipertimbangkan atas faktor yaitu:
a. Kompetensi Inti (KI) yang dirumuskan semenjak awal dan setiap kelas mempunyai KI yang terdiri dari KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (sikap sosial), KI-3 (pengetahuan), dan KI-4 (keterampilan) yaitu:
Aspek Kompetensi Kelas X Kelas XI Kelas XII
Spiritual Menghayati dan mengamalkan pedoman agama yang dianutnya Menghayati dan mengamalkan pedoman agama yang dianutnya Menghayati dan mengamalkan pedoman agama yang dianutnya
Sosial Menunjukkan sikap jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif, sebagai belahan dari solusi atas aneka macam permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif, sebagai belahan dari solusi atas aneka macam permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, damai), santun, responsif, dan proaktif, sebagai belahan dari solusi atas aneka macam permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural menurut rasa ingin tahunya perihal ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan talenta dan minatnya untuk memecahkan duduk kasus Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif menurut rasa ingin tahunya perihal ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan talenta dan minatnya untuk memecahkan duduk kasus Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif menurut rasa ingintahunya perihal ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan talenta dan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abnormal terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan bisa memakai metode sesuai kaidah keilmuan Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abnormal terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta bisa memakai metode sesuai kaidah keilmuan Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abnormal terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara sanggup berdiri diatas kaki sendiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan bisa memakai metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak pribadi (Indirect Teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi akseptor didik.
Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi Sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan sanggup dipakai sebagai pertimbangan guru dalam menyebarkan huruf akseptor didik lebih lanjut.
b. Ruang lingkup mata pelajaran geografi yang terinci pada tujuh butir sebagaimana telah diuraikan di atas yaitu (a) literasi keruangan dan keterampilan geografi, (b) geografi fisik, (c) geografi manusia, (d) interaksi lingkungan,(e) geografi regional, (f) pemanfaatan geografi, (g) koneksi global dan pengelolaan perubahan.
c. Tuntutan kompetensi yang direkomendasikan pada Framework for 21st Century Learning yang diadaptasikan dengan kemampuan yang lebih spesifik sesuai konten mata pelajaran geografi.
d. Menyelaraskan dengan tingkat psikologis akseptor didik yang diarahkan pada tingkat pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
e. Menyelaraskan dengan kepentingan pembangunan nasional, menumbuhkan cinta tanah air, serta peduli pada kelestarian lingkungan.
Berdasarkanpertimbangan faktor-faktor di atas, materi pokok mata pelajaran geografi dirumuskansebagai berikut.
Ruang Lingkup Materi Sebaran Materi Pokok
1. Literasi keruangan dan keterampilan geografi 1. Pengetahuan dasar geografi
2. Geografi fisik 2. Dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan
3. Dinamika litosfer
4. Dinamika atmosfer
5. Dinamika hidrosfer
6. Flora dan fauna Indonesia dan dunia
3. Geografi insan 7. Dinamika kependudukan di Indonesia
8. Keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasional
4. Interaksi lingkungan 9. Kondisi wilayah Indonesia
10. Sebaransumberdaya alam Indonesia
11. Mitigasi serta penyesuaian musibah
5. Geografi regional 12. Konsep wilayah dan pewilayahan
13. Pola persebaran dan interaksi spasial desa-kota
14. Regionalisasifenomena geografi di dunia
6. Pemanfaatan geografi 15. Pemanfaatan peta
16. Pengindraan jauh
17. Sistem Informasi Geografis (SIG)
7. Koneksi global dan pengelolaan perubahan 18. Kerjasama negara maju dan berkembang
E. Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran
Geografi merupakan ilmu yang menganalisis korelasi keruangan dari suatu fenomena dan proses yang terjadi di permukaan Bumi. Sifat kajian geografi tersebut mempunyai implikasi terhadappembelajaran geografi di sekolah. Guru dituntut untuk membuat suatu proses pembelajaran yang sanggup memfasilitasi akseptor didik biar bisa memahami masalah, melaksanakan identifikasi faktor penyebab, dan merumuskan temuannya dalam bentuk deskripsi maupun penarikan kesimpulan.
Pendekatan yang sempurna yaitu melalui pendekatan berbasis saintifik menyerupai inquiry dan discovery, pembelajaran berbasis duduk kasus (problem based learning), pembelajaran berbasis proyek (projectbased learning)maupun model lainnya menyerupai pembelajarankooperatif dan pembelajaran bermakna.
Pembelajaran ditampilkan dalam silabus yang berisi tiga kolom yaitu kolom Kompetensi Dasar (KD), Materi Pembelajaran, dan Kegiatan Pembelajaran. Kolom Kompetensi Dasar menampilkan dua aspek KD yang berpasangan yaitu KD yang diturunkan dari Kompetensi Inti aspek Pengetahuan (KI-3) dan Kompetensi Inti aspek Keterampilan (KI-4). Kolom materi pelajaran merupakan ruang lingkup atau kumpulan pokok bahasan yang sanggup dijadikan rujukan oleh guru dalam menyusun materi ajar. Kolom Kegiatan Pembelajaran berisi bentuk acara akseptor didik yang mempunyai keunggulan untuk mencapai KD yang bersifat pribadi (instructional effect) pada KI-3 dan KI-4 dan keunggulan untuk mencapai KD yang bersifat tidak pribadi (nurturant effect) pada KI-1 dan KI-2.
Secara teknis di ruang kelas, guru geografi memberikan materi pembelajaran melalui model-model pembelajaran saintifik untuk mencapai KI-3 dan K-4. Peserta didik akan memperoleh pengalaman berguru dengan hasil yang gampang diamati dan sanggup diukur dengan segera sesuai KD dan tujuan pembelajaran. Selama proses pembelajaran di kelas, guru dibutuhkan “menyengaja” melalui rekayasa pembelajaran saintifik dan berorientasi pada akseptor didik untuk mengembanhkan kompetensi sikap spiritual dan sosial (KI-1 dan KI-2) secara bersama-sama. Dengan demikian, secara simultan pembelajaran di kelas bisa meningkatkan sikap dan sikap akseptor didik dalam menghayati dan mengamalkan pedoman agama yang dianutnya, berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif, serta memperlihatkan sikap sebagai belahan dari solusi atas aneka macam permasalahan di lingkungannya.
2. Penilaian
Prinsip penilaianyang dipakai dalam mata pelajaran geografi yaitu berbasis kelas atau autentik. Penilaian dilakukan oleh pendidik untuk mengambil keputusan untuk meningkatkan kompetensi akseptor didik baik sehabis melalui langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi, pengolahan, dan penggunaan informasi perihal hasil berguru siswa.
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Berikut diuraikan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinilai.
Aspek sikap yang dinilai dalam proses dan hasil pembelajaran mata pelajaran geografi adalah:
a. Sikap dan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
b. Sikap yang memperlihatkan bahwa akseptor didik menjadi belahan dari solusi atas aneka macam permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
c. Sikap dan sikap cinta tanah air, besar hati sebagai bangsa Indonesia, dan bertanggung jawab terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan sanggup dipakai sebagai pertimbangan guru dalam menyebarkan huruf akseptor didik lebih lanjut.
Aspek pengetahuan yang dinilai dalam proses dan hasil pembelajaran mata pelajaran geografi meliputi:
a. Tingkatan berpikir kritis dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada objek kajian geografi.
b. Kemampuan dalam mengatasi duduk kasus kaitannya dengan objek kajian geografi.
c. Kreativitas dalam mencipta dan mengajukan gagasan untuk memperbarui kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial sebagai sumber daya.
Aspek keterampilan yang dinilai dalam proses dan hasil pembelajaran mata pelajaran geografi meliputi:
a. Kemampuan berguru (learning to learn) secara kontekstual sebagai belahan yang tidak terpisahkan dalam memahami permasalahan geografi secara sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan berkelanjutan.
b. Kemampuan berafiliasi dan berkomunikasi untuk memberikan gagasan dan mengatasi solusi.
c. Penguasaan teknologi informasi, media, dan komunikasi (literasi) terkait dengan pemanfaatan teknologi geografi menyerupai pengelolan peta, gambaran pengindraan jauh, dan Sistem Informasi Geografis (SIG).
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Keunggulan danKebutuhan Daerah, dan Kebutuhan Peserta Didik
Kegiatan pembelajaran pada silabus ini sanggup disesuaikan dan diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah serta konteks global untuk mencapai kualitas optimal hasil berguru pada akseptor didik. Kontekstualisasi pembelajaran bertujuan biar akseptor didik tetap berada pada budayanya, mengenal dan menyayangi lingkungan alam dan sosial di sekitarnya dengan perspektif global, sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga menjadi generasi tangguh dan berbudaya Indonesia.
Kontekstualisasi pembelajaran geografi sanggup dilakukan melalui strategi-strategi sebagai berikut.
1. Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai pola dan gambaran dalam kegiatan pembelajaran. Contohnya yaitu menceritakan kondisi lingkungan dalam bentuk narasi atau memperlihatkan foto perihal situasi dan kondisi lingkungan, serta memberi kiprah kepada akseptor didik untuk mengobservasi lingkungan sekitar.
2. Mengangkat duduk kasus atau masalah yang terjadi di lingkungan sekitar sebagai materi kajian dalam diskusi dan kegiatan pembelajaran berbasis duduk kasus lainnya (problem based learning)
3. Membuat peta, menganalisis gambaran pengindraan jauh, membuat tulisan, dan/atau kiprah lainnya perihal wilayah setempat atauwilayah lain yang berada dalam jangkauan akseptor didik.
4. Memanfaatkan sumber belajar, media pembelajaran, dan alat peraga yang diambil dari lingkungan sekitar.
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. KelasX
Alokasi waktu :3jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak pribadi (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi akseptor didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan sanggup dipakai sebagai pertimbangan guru dalam menyebarkan huruf akseptor didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.1. Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI
• Ruang lingkup pengetahuan geografi.
• Objek studi dan aspek geografi.
• Konsep esensial geografi dan pola terapannya.
• Prinsip geografi dan pola terapannya.
• Pendekatan geografi dan pola terapannya.
• Keterampilan geografi.
• Mencari informasi perihal konsep, objek, dan ruang lingkup geografi melalui aneka macam sumber/media
• Menunjukkan objek dan aspek geografi pada peta yang memperlihatkan penerapan konsep dan prinsip geografi
• Menganalisis korelasi antara suatu objek dengan objek lainnya di permukaan bumi
• Mempresentasikan goresan pena perihal ruang lingkup pengetahuan dan keterampilan geografi yang dilengkapi pola dalam kehidupan sehari-hari
4.1. Menyajikan pola penerapan pengetahuan dasar geografi pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk goresan pena
3.2. Memahami dasar-dasar pemetaan, Pengindraan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis (SIG) PENGETAHUAN DASAR PEMETAAN
• Dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan sistem informasi geografis.
• Jenis peta dan penggunaannya.
• Jenis gambaran Pengindraan Jauh dan interpretasi citra.
• Teori pengolahan data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG). • Mengamati peta, gambaran pengindraan jauh, dan hasil Sistem Informasi Geografisuntuk mendapat informasi geografis
• Mendiskusikan dan membuat laporan perihal hasilinterpretasi peta, gambaran pengindraan jauh, dan Sistem Informasi Geografis
• Praktik membuat peta tematik perihal wilayah provinsi di daerahnya
4.2. Membuat peta tematik wilayah provinsi dan/atau salah satu pulau di Indonesia menurut peta rupa Bumi
3.3. Memahami langkah-langkah penelitian ilmu geografi dengan memakai peta LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI
• Mengamati fenomena geografis.
• Merumuskan pertanyaan penelitian geografi.
• Mengumpulkan serta mengolah data geografis.
• Menganalisis data geografis.
• Membuat laporan penelitian. • Melakukan penelitian geografi sederhana dengan langkah-langkah penelitian ilmiahsesuai dengan tema penelitian yang ditentukan oleh guru dan/atau akseptor didik.
• Menyajikan hasil laporanpenelitian geografi sederhana dilengkapi peta, tabel, grafik, foto, dan/atau video.
4.3. Menyajikanhasilobservasilapangandalambentukmakalah yang dilengkapidenganpeta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video
3.4. Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN
• Teori pembentukan planet Bumi.
• Perkembangankehidupan di Bumi.
• Dampak rotasi dan revolusi Bumi terhadap kehidupan di Bumi.
• Mengamati proses pembentukan planet Bumimelalui aneka macam sumber/media
• Berdiskusi perihal gerak dan kedudukan Matahari, Bulan, dan Bumi, sertapengaruhnya terhadap kehidupan
• Menyampaikan laporan hasil diskusi perihal gerak dan kedudukan Matahari, Bulan, dan Bumi, sertapengaruhnya terhadap kehidupan dilengkapi peta, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video
4.4. Menyajikankarakteristik planet Bumisebagairuangkehidupandenganmenggunakanpeta, bagan, gambar, tabel, grafik, foto, dan/atau video
3.5. Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan DINAMIKA LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
• Karakteristik lapisan-lapisan Bumi.
• Proses tektonisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan.
• Proses vulkanisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan.
• Proses seisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan.
• Proses tenaga eksogen dan pengaruhnya terhadap kehidupan.
• Pembentukan tanah dan persebaran jenis tanah.
• Pemanfaatan dan konservasi tanah.
• Lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data geologi di Indonesia. • Mengamati gambar, peta, foto, dan/atau menyaksikan tayangan video perihal dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
• Mendiskusikan dan membuat laporan perihal dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
• Mengenali duduk kasus dan mengajukan solusi perihal dampak dinamika litosfer terhadap kehidupan dilengkapi peta, gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi
4.5. Menyajikanproses dinamikalitosferdenganmenggunakanpeta, bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan/atauanimasi
3.6. Menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
• Karakteristik lapisan-lapisan atmosfer Bumi.
• Pengukuran unsur-unsur cuaca dan interpretasi data cuaca.
• Klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global.
• Karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap acara manusia.
• Pengaruh perubahan iklim global terhadap kehidupan.
• Lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data cuaca dan iklim di Indonesia. • Mengamati dinamika atmosfier dan dampaknya terhadap kehidupan melalui aneka macam sumber/media
• Melakukan kunjungan ke stasiun meteorologi yang ada di lingkungan sekitar
• Berdiskusi perihal dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
• Menyampaikan laporan hasil diskusi perihal dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dilengkapi peta, gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi
• Praktik membuat peta persebaran curah hujan di propinsi setempat
4.6. Menyajikan proses dinamikaatmosfermenggunakanpeta, bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan/atauanimasi
3.7. Menganalisis dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan DINAMIKA HIDROSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN
• Siklus hidrologi.
• Karakteristik dan dinamika perairan laut.
• Persebaran dan pemanfaatan biota laut.
• Pencemaran dan konservasi perairan laut.
• Potensi, sebaran, dan pemanfaatan perairan darat.
• Konservasi air tanah dan Daerah Aliran Sungai (DAS).
• Lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan data hidrologi di Indonesia. • Mengamati gambar, foto, dan/atau menyaksikan tayangan video perihal dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
• Melakukan kunjungan ke forum yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air
• Mendiskusikan dan membuat laporan perihal dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
• Menyampaikan laporan hasil diskusi perihal dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dilengkapi peta, gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi
• Membuat model 3 dimensi daerah aliran sungai (DAS)
4.7. Menyajikan proses dinamikahidrosfermenggunakanpeta, bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan/atauanimasi
B. Kelas XI
Alokasi waktu : 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak pribadi (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi akseptor didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan sanggup dipakai sebagai pertimbangan guru dalam menyebarkan huruf akseptor didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.1 Memahami kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia. POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA
• Letak, luas, dan batas wilayah Indonesia.
• Karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia.
• Perkembangan jalur transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia.
• Potensi dan pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia. • Mengamati letak geografis Indonesia melalui peta dunia.
• Berdiskusi perihal letak dan posisi geografis Indonesia dan kaitannya dengan poros maritim dunia
• Menyajikan laporan hasil diskusi perihal posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia dilengkapi peta, tabel, dan/atau grafik
4.1 Menyajikan pola hasil kebijaksanaan sehat perihal posisi strategis wilayah Indonesia sebagai poros maritim dunia dalam bentuk peta, tabel, dan/atau grafik.
3.2 Menganalisis sebaran tanaman dan fauna di Indonesia dan dunia menurut karakteristik ekosistem. FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA
• Karakteristik bioma di dunia.
• Faktor-faktor yang memengaruhi sebaran tanaman dan fauna.
• Persebaran jenis-jenis tanaman dan fauna di Indonesia dan dunia.
• Konservasi tanaman dan fauna di Indonesia dan dunia.
• Pemanfaatan tanaman dan fauna Indonesia sebagai sumber daya alam.
• Mengamati tanaman dan fauna Indonesia di lingkungan sekitar
• Membaca buku teks geografi dan buku referensi, dan/atau menyaksikan tayangan video perihal persebaran dan konservasi tanaman fauna di Indonesia dan dunia
• Mengumpulkan data dan informasi perihal persebaran dan konservasi tanaman fauna di Indonesia dan dunia
• Membuat laporan perihal persebaran dan konservasi tanaman fauna di Indonesia dan dunia
• Menyajikan laporan perihal persebaran dan konservasi tanaman fauna di Indonesia dan dunia dilengkapi peta
4.2 Membuat peta persebaran tanaman dan fauna di Indonesia dan dunia yang dilengkapi gambar binatang dan tanaman endemik.
3.3 Menganalisis sebaran dan pengelolaan sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata sesuai prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. PENGELOLAAN SUMBER DAYAALAM INDONESIA
• Klasifikasi sumber daya.
• Potensi dan persebaran sumberdaya alam kehutanan, pertambangan, kelautan, danpariwisatadi Indonesia.
• Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam pembangunan.
• Pemanfaatan sumberdaya alam dengan prinsip-prinsippembangunan berkelanjutan • Mencari informasi perihal sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata serta pengelolaannya dari aneka macam sumber/media
• Berdiskusi perihal sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata serta pengelolaannya sesuai prinsip-prinsippembangunan berkelanjutan.
• Mengumpulkan dan mengolah informasi perihal persebaran sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata serta pengelolaannya sesuai prinsip-prinsippembangunan berkelanjutan
• Menyajikan laporan hasil pengolahan informasitentang persebaran sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata serta pengelolaannya sesuai prinsip-prinsippembangunan berkelanjutan dilengkapi peta
4.3 Membuat peta persebaran sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan pariwisata di Indonesia.
3.4 Menganalisis ketahanan pangan nasional, penyediaan materi industri, serta potensi energi gres dan terbarukan di Indonesia KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI DAN ENERGI
• Pengertian ketahanan pangan, materi industri, serta energi gres dan terbarukan.
• Potensi dan persebaran sumber daya pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan untuk ketahanan pangan nasional.
• Potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan materi industri.
• Potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan energi gres dan terbarukan.
• Pengelolaan sumber daya dalam penyediaan materi pangan, materi industri, serta energi gres dan terbarukan di Indonesia. • Mencari informasi dari aneka macam sumber/media perihal ketahanan pangan, industri, serta energi gres dan terbarukan
• Mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi terkait ketahanan pangan, industri, serta energi gres dan terbarukan
• Melaporkan hasil analisisdata dan informasi terkait ketahanan pangan, industri, serta energi gres dan terbarukan dalam bentuk goresan pena dilengkapi peta, tabel, dan grafik
4.4 Membuat peta persebaran ketahanan pangan nasional, materi industri, serta energi gres dan terbarukan di Indonesia.
3.5 Menganalisis dinamika kependudukan di Indonesia untuk perencanaan pembangunan. DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
• Faktor dinamika dan proyeksi kependudukan
• Mobilitas penduduk dan tenaga kerja.
• Kualitas penduduk dan Indeks Pembangunan Manusia.
• Bonus demografi dan dampaknya terhadap pembangunan.
• Permasalahan yang diakibatkan dinamika kependudukan.
• Sumberdata kependudukan.
• Pengolahan dan analisis data kependudukan. • Membaca buku teks geografi dan buku referensi, dan/atau menyaksikan tayangan video perihal kependudukan
• Mengindentifikasi duduk kasus dan mengajukan solusi perihal dampak ledakan penduduk dan bonus demografi.
• Menyajikan hasil pengolahan data dan informasi terkait duduk kasus kependudukan di Indonesia dilengkapi peta, tabel, grafik, dan/atau gambar
• Membuat model piramida penduduk
4.5 Menyajikan data kependudukan dalam bentuk peta, tabel, grafik, dan/atau gambar
3.6 Menganalisis keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasional menurut keunikan dan sebaran. KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA
• Pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya di Indonesia.
• Persebaran keragaman budaya di Indonesia.
• Pembentukan kebudayaan nasional.
• Pelestarian dan pemanfaatan produk kebudayaan Indonesia dalam bidang ekonomi kreatif dan pariwisata.
• Kebudayaan Indonesia sebagai belahan dari kebudayaan global. • Mengamati keragaman budaya di lingkungan sekitar
• Mencari informasi melalui aneka macam sumber/media perihal tentang perihal keragaman budaya Indonesia
• Berdiskusi dan membuat laporan perihal keragaman budaya Indonesia
• Praktik membuat peta keragaman budaya di Indonesia
• Menyelenggarakan ekspo keragaman budaya di Indonesia (pakaian adat, miniatur rumah adat, makanan khas, permainan, dongeng rakyat, atraksi)
4.6 Membuat peta persebaran budaya daerah sebagai belahan dari budaya nasional.
3.7 Menganalisis jenis dan penanggulangan musibah melalui edukasi, kearifan lokal, dan pemanfaatan teknologi modern. MITIGASI BENCANA ALAM
• Jenis dan karakteristik tragedi alam.
• Siklus penanggulangan bencana.
• Persebaran wilayah rawan musibah di Indonesia.
• Lembaga-lembaga yang berperan dalam penanggulangan tragedi alam.
• Partisipasi masyarakat dalam mitigasi musibah di Indonesia. • Membaca bukuteks geografi dan buku referensi, dan/atau mengamati tayangan video terkaitbencana alam dan mitigasi bencana
• Bertanyatentang musibah dan mitigasi tragedi di Indonesia
• Berdiskusi perihal musibah dan mitigasi bencana
• Menyajikan laporan hasil diskusi terkait musibah dan mitigasi tragedi dilengkapi sketsa, denah, dan/atau peta
• Melakukan simulasi mitigasi tragedi di lingkungan sekolah
• Membuat peta penyelamatan tragedi di lingkungan sekitar
4.7 Membuat sketsa, denah, dan/atau peta potensi tragedi wilayah setempat serta taktik mitigasi tragedi menurut peta tersebut.
C. Kelas XII
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak pribadi (indirect teaching)pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi akseptor didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan sanggup dipakai sebagai pertimbangan guru dalam menyebarkan huruf akseptor didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk KompetensiPengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
3.1 Memahami konsep wilayah dan pewilayahan dalam perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
4.1 Membuatpetapengelompokan penggunaanlahan di wilayahkabupaten/kota/provinsiberdasarkan datawilayahsetempat KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG
• Konsep wilayah dan tata ruang.
• Pembangunan dan pertumbuhan wilayah.
• Perencanaan tata ruang nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
• Permasalahan dalam penerapan tata ruang wilayah.
• Mencari informasi perihal konsep wilayah, pembangunan, dan tata ruang melalui aneka macam sumber/media
• Mengamati pembagian wilayah di Indonesia melalui peta/citra pengindraan jauh
• Berdiskusi perihal konsep wilayah, pembangunan, dan tata ruang
• Menyajikan laporan hasil diskusi perihal konsep wilayah dan tata ruang dilengkapi peta
3.2 Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan perjuangan pemerataan pembangunan
4.2 Membuatmakalahtentangusahapemerataanpembangunan di desadankota yang dilengkapidenganpeta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram INTERAKSI KERUANGAN DESA DAN KOTA
• Struktur keruangan serta perkembangan desa dan kota.
• Pola dan faktor-faktor interaksi desa dan kota.
• Usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota.
• Dampak perkembangan kota terhadap masyarakat desa dan kota. • Mengamati peta/citra pengindraan jauh dan/atau tayangan video perihal pola keruangan desa, pola keruangan kota, dan interaksinya
• Mendiskusikan dan membuat laporan perihal pola keruangan desa, pola keruangan kota, dan interaksinya
• Menyajikan hasil diskusi perihal pola keruangan desa, pola keruangan kota, dan interaksinya dilengkapi peta, tabel, grafik, dan/atau diagram
3.3 Menganalisis jaringan transportasi dan tata guna lahan dengan peta dan/atau gambaran pengindraan jauh serta Sistem Informasi Geografis (SIG) kaitannya dengan pengembangan potensi wilayah dan kesehatan lingkungan
4.3 MenyajikanpetatematikberdasarkanpengolahancitrapengindraanjauhdanSistemInformasiGeografis (SIG)untukpengembanganpotensiwilayahdankesehatanlingkungan PEMANFAATAN PETA, PENGINDRAAN JAUH, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
• Interpretasi peta dan pengolahan gambaran pengindraan jauh terkait jaringan transportasi dan tata guna lahan.
• Analisis keruangan pada Sistem Informasi Geografis (SIG) terkait potensi wilayah dan kesehatan lingkungan. • Mengamati peta, gambaran pengindraan jauh, dan peta digital hasil olahan Sistem Informasi Geografis terkait jaringan transportasi, tata guna lahan, potensi wilayah dan kesehatan lingkungan
• Mendiskusikan dan membuat laporan perihal pemanfaatan peta, gambaran pengindraan jauh, dan Sistem Informasi Geografis terkait jaringan transportasi, tata guna lahan, potensi wilayah, dan kesehatan lingkungan
• Menyajikan laporan hasil diskusi perihal pemanfaatan peta, gambaran pengindraan jauh, dan Sistem Informasi Geografis terkait jaringan transportasi, tata guna lahan, potensi wilayah dan kesehatan lingkungan dilengkapi peta tematik
3.4 Menganalisis karakteristik negara maju dan negara berkembang dalam konteks pasar bebas
4.4 Membuatmakalahtentanginteraksi Indonesia denganNegaramajudanNegaraberkembangdalamkontekspasarbebas yang dilengkapidenganpeta, tabel, grafik, dan/atau diagram
KERJA SAMA NEGARA MAJU DAN BERKEMBANG
• Karakteristik dan persebaran negara maju dan berkembang di dunia.
• Regionalisasi daerah dunia menurut sentra pertumbuhan ekonomi
• Bentuk-bentuk kolaborasi negara maju dan berkembang di dunia.
• Dampak pasar bebas terhadap Indonesia.
• Strategi pembangunan Indonesia untuk menjadi negara maju.. • Mengamati peta dunia dan membaca buku teks geografi perihal karakteristik, persebaran, dan kolaborasi negara maju dan negara berkembang
• Berdiskusi perihal karakteristik, persebaran, dan kolaborasi negara maju dan negara berkembang
• Menyajikan laporan hasil diskusi perihal karakteristik, persebaran, dan kolaborasi negara maju dan negara berkembang dilengkapi peta, tabel, grafik, dan/atau diagram
Demikian goresan pena tentang
Download Silabus Mata Pelajaran Geografi SMA/MA Kurikulum 2013 Revisi 2016 docx
Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu!
0 Response to "Download Silabus Geografi Sma/Ma K-2103 Revisi 2016 | Docx"
Posting Komentar