Download Silabus Pai Dan Kebijaksanaan Pekerti Sd/Mi Kelas 1,2,3,4,5,6 K-13 Revisi 2016 Pdf

Download Silabus Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI BP) SD (SD)/MI Kelas 1,2,3,4,5,6 Kurikulum 2013 Revisi 2016 pdf

Berikut yaitu tautan Download Silabus PAI dan Budi Pekerti SD/MI Kelas 1,2,3,4,5,6 K-13 Revisi 2016 PDF



Berikut kami kutipkan isi dari Silabus PAI dan Budi Pekerti SD/MI Kelas 1,2,3,4,5,6 K-13 Revisi 2016 tersebut.





SILABUS MATA PELAJARAN
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(SD/MI)

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2016

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

I. PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

3
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
3
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
4
E. Pembelajaran dan Penilaian 7
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Peserta Didik
9

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
10
A. Kelas I 10
B. Kelas II 20
C. Kelas III 28
D. Kelas IV 35
E. Kelas V 45
F. Kelas VI 53

I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan pendidikan yang secara fundamental menumbuhkembangkan akhlakpeserta didik melalui pembiasaan dan pengamalan anutan Islam secara menyeluruh (kaffah).Oleh sebab itu, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai suatu mata pelajaran diberikan pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK, baik yang bersifat kokurikuler maupun ekstrakurikuler.

Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan hidup bersama secara tenang dan serasi (to live together in peace and harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis acara pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Penumbuhan dan pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran, pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk berbagi karakter penerima didik lebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang menyenangkan untuk tumbuh berkembangnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkan pengetahuan sebagai sikap (behavior), tidak hanya berupa hafalan atau verbal.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berlandaskan pada aqidah Islam yang berisi ihwal keesaan Allah Swt. sebagai sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi insan dan alam semesta. Sumber lainnya yaitu etika yang merupakan manifestasi dari aqidah, yang sekaligus merupakan landasan pengembangan nilai-nilai karakter bangsa Indonesia. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan pendidikan yang ditujukan untuk sanggup menserasikan, menselaraskan dan menyeimbangkan antara iman, Islam, dan ihsan yang diwujudkan dalam:
1. Membentuk insan Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. serta berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur (Hubungan insan dengan Allah Swt.)
2. Menghargai, menghormati dan berbagi potensi diri yang berlandaskan pada nilai-nilai keimanan dan ketakwaan (Hubungan insan dengan diri sendiri).
3. Menjaga kedamaian dan kerukunan kekerabatan inter dan antar umat beragama serta menumbuhkembangkan etika mulia dan kecerdikan pekerti luhur (Hubungan insan dengan sesama).
4. Penyesuaian mental keislaman terhadap lingkungan fisik dan social (Hubungan insan dengan lingkungan alam).

Berdasarkan pada prinsip di atas, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan dengan memperhatikan nilai-nilai Islam rahmatan lilalamin yang mengedepankan prinsip-prinsip Islam yang humanis, toleran, demokratis, dan multikultural.

Islam yang humanis berarti memandang kesatuan insan sebagai mahluk ciptaan Allah, mempunyai asal-usul yang sama, menghidupkan rasa perikemanusiaan, dan mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik. Nilai-nilai Islam humanis yang sanggup diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi penerima didik SD/MI diantaranya adalah: kasih sayang, peduli sesama, kerja sama, hormat dan patuh kepada orangtua dan guru, berkata baik, sopan dan santun, ikhlas, hidup tertib, dan hidup sederhana.

Islam yang toleran mengandung arti bersikap menghargai pendapat, pandangan, kepercayaan, atau kebiasaan yang berbeda dengan pendirian seseorang, juga tidak memaksa, tetap berlaku baik, lemah lembut, dan saling memaafkan.Nilai-nilai Islam toleran yang sanggup diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi penerima didik SD/MI di antaranya adalah: sifat pemaaf, saling menghargai, saling mengingatkan, dan berbaik sangka.

Demokratis berarti yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi sesama dengan mengutamakan kebebasan berekspresi, berkumpul,dan mengemukakan pendapat sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku.Nilai-nilai Islam demokratis yang sanggup diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi penerima didik SD/MI di antaranya adalah: teguh pendirian, disiplin, tanggung jawab, dan berbaik sangka.

Multikultural berarti bersikap mengakui, akomodatif, dan menghormati perbedaan dan keragamaan budaya, untuk mencari dan memudahkan kekerabatan sosial, serta bersama-sama demi mencapai kebaikan bersama. Nilai-nilai multikultural dalam Islam yang sanggup diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi penerima didik SD/MI di antaranya adalah: kerja sama, tolong-menolong, mengendalikan diri, waspada, berbaik sangka, dan hidup rukun

Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga gampang dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan semoga penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; gampang diajarkan oleh guru (teachable); gampang dipelajari oleh penerima didik (learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan penerima didik.

Silabus SD/MI Kurikulum 2013 Revisi 2016 ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memperlihatkan kesempatan kepada guru untuk berbagi dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus meliputi kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru sanggup berbagi aneka macam model yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan silabus ini guru diperlukan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang diadaptasi dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan kemampuan penerima didik.

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan penerima didik dalam hal keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan ini kemudian dirumuskan secara khusus dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai berikut:
1. menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pembinaan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman penerima didik ihwal Agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.; dan
2. mewujudkan insan Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu insan yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta berbagi budaya agama dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia.

C. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Kelas I - III Kelas IV – VI
• Al-Qur’ān
Terbiasa membaca al-Qur’ān. Membaca, menulis, menghapal dan memahami makna surat-surat pendek pilihan dalam al-Qur’ān.
Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. • Al-Qur’ān
Terbiasa membaca al-Qur’ān.
Membaca, menulis, menghapal dan memahami makna surat-surat pendek dan ayat-ayat pilihan dalam al-Qur’ān.
Berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
• Aqidah
Menerima, mengakui, meyakini dan memahami sifat-sifat Allah Swt., makna Asmaul Husna, dua kalimat syahadat.
• Aqidah
Menerima, mengakui, meyakini dan memahami sifat-sifat Allah Swt., makna Asmaul Husna, kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt, Rasul Allah, makna diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya, beriman kepada hari akhir, beriman kepada qada dan qadar.

• Akhlak
Meyakini, memahami makna do’a sebelum dan sehabis belajar, sikap hormat, patuh, berkata yang baik, sopan dan santun kepada orangtua dan guru,makna bersyukur, pemaaf, jujur, dan percaya diri, berdoa sebelum dan sehabis makan, sikap kasih sayang, kolaborasi dan saling tolong menolong kepada sesama, sikap tawaduk, ikhlas, mohon pertolongan, peduli terhadap sesama dan bersyukur • Akhlak
Meyakini, memahamisikap santun, menghargai teman, rendah hati, hemat, jujur, amanah, pantang menyerah, hormat dan patuh kepada orangtua dan guru, gemar membaca, sikap jujur, hormat dan patuh kepada orangtua dan guru, saling menghargai sesama manusia, sederhana dan Ikhlas bersedekah dalam kehidupan sehari-hari.sikap toleran dan simpatik.
• Fiqih
Meyakini dan memahami tata cara bersuci, şalat dan kegiatan agama di sekitar rumah dan sekolah, makna zikir dan doa setelah şalat • Fiqih
Meyakini dan memahami tata cara bersuci dari hadas kecil sesuai ketentuan syari’at Islam, makna salat, puasa Ramadan, pelaksanaan şalat tarāwih dan tadārus al-Qur’ān, pesan tersirat zakat, infaq, dan sedekah.
• Sejarah Peradaban Islam
Meyakini, memahami dan meneladani kisah Nabi Adam a.s., Nabi Idris a.s., Nabi Nuh a.s., Nabi Hud a.s.,Nabi Saleh a.s., Nabi Lut a.s., Nabi Ishaq a.s., Nabi Ya’qub a.s., Nabi Yusuf a.s., Nabi Syu‘aib a.s., Ibrahim a.s., Nabi Ismail a.s., dan Nabi Muhammad saw. • Sejarah Peradaban Islam
Meyakini, memahami dan meneladani kisah Nabi Ayyub a.s., Nabi Zulkifli a.s., Nabi Harun a.s., Nabi Musa a.s.,Nabi Dawud a.s., Nabi Sulaiman a.s., Nabi Ilyas a.s., Nabi Ilyasa’ a.s.,Nabi Yunus a.s., Nabi Zakariya a.s., Nabi Yahya a.s., Nabi Isa a.s.,kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw., dan Wali Allah yang sembilan (Wali Songo), kisah keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān


D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diberikan semenjak SD hingga SMA/SMK sebagai mata pelajaran, dan nilai-nilainya terintegrasi dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai-nilai tersebut diperkuat melalui pengkondisian acara penerima didik di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Pada jenjang SD, kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan untuk meletakkan dasar-dasar agama dan kecerdikan pekerti penerima didik.

Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam SD Kelas I s.d. VI mengikuti elemen pengorganisasian kompetensi dasar (KD) yang mengacu pada kompetensi inti (KI). Kompetensi Inti pada kelas I s.d. VI yaitu sebagai berikut:

Kompetensi Inti
Kelas I Kelas II Kelas III
Menerima dan menjalankan anutan agama yang dianutnya Menerima dan menjalankan anutan agama yang dianutnya Menerima, menjalankan, dan menghargai anutan agama yang dianutnya
Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya menurut rasa ingin tahu ihwal dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya menurut rasa ingin tahu ihwal dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya menurut rasa ingin tahu ihwal dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan kawasan bermain
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang terang dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang terang dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia

Kompetensi Inti
Kelas IV Kelas V Kelas VI
Menerima, menjalankan, dan menghargai anutan agama yang dianutnya Menerima, menjalankan, dan menghargai anutan agama yang dianutnya. Menerima, menjalankan, dan menghargai anutan agama yang dianutnya.
Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air. Menunjukkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya menurut rasa ingin tahu ihwal dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan kawasan bermain Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba menurut rasa ingin tahu ihwal dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan kawasan bermain Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba menurut rasa ingin tahu ihwal dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan kawasan bermain
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia
Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan sikap anak beriman dan berakhlak mulia

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada SD meliputi:
a. Al-Quran dan Hadis
b. Keimanan
c. Akhlak
d. Fiqh
e. Sejarah Peradaban Islam

Peta Materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD

Kelas I Kelas II Kelas III
• Huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya
• Q.S. al-Fatihah, dan Q.S.al-Ikhlas
• Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
• Keesaan Allah Swt
• Al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik
• Makna dua kalimat syahadat
• Doa sebelum dan sehabis belajar
• Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru
• Berkata yang baik, sopan dan santun
• Makna bersyukur, pemaaf, jujur, dan percaya diri
• Tata cara bersuci
• Salat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatan
• Keteladanan Nabi Adam a.s., Nabi Idris a.s., Nabi Nuh a.s.,Nabi Hud a.s., dan Nabi Muhammad saw • Huruf hijaiyyah bersambung
• Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr
• Hadis yang terkait dengan proposal menuntut ilmu
• Hadis yang terkait dengan sikap hidup higienis dan sehat
• Makna al-Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq
• Doa sebelum sehabis makan
• Perilaku kasih sayang kepada sesama
• Kerja sama dan saling tolong menolong
• Doa sebelum dan sehabis wudu
• Tata cara salat dan bacaannya
• Kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.,Nabi Lut a.s., Nabi Ishaq a.s., Nabi Ya‘qub a.s. dan Nabi Muhammad saw • Q.S. an-Nasr dan al-Kausar
• Hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab
• Keesaan Allah Yang Maha Pencipta menurut pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
• Al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘
• Tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan
• Sikap peduli terhadap sesama
• Sikap bersyukur
• Makna salat sebagai wujud dari
• Zikir dan doa setelah salat
• Hikmah ibadah salat
• Keteladanan Nabi Yusuf a.s., Nabi Syu‘aib a.s.,Nabi Ibrahim a.s.dan Nabi Ismail a.s.,dan nabi Muhammad saw

Peta Materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD/MI

Kelas IV Kelas V Kelas VI
• Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil
• Allah Swt. itu ada
• Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim
• Iman kepada malaikat-malaikat Allah
• Iman kepada Rasul Allah
• Santun dan menghargai teman
• Sikap rendah hati
• Perilaku hemat
• Makna sikap jujur
• Makna sikap amanah
• Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru
• Perilaku gemar membaca
• Makna sikap pantang menyerah
• Tatacara bersuci dari hadas kecil
• Makna ibadah salat
• Kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s., Nabi Zulkifli a.s., Nabi Harun a.s.,Nabi Musa a.s.,dan Nabi Muhammad saw.
• Kisah keteladanan Wali Songo
• Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma‘un
• Husna: al- al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad
• Nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi
• Kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya
• Makna sikap jujur
• Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru
• Sikap menghargai
• Sikap sederhana
• Makna lapang dada beramal
• Hikmah puasa Ramadan
• Salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān
• Kisah keteladanan Nabi Dawud a.s., Nabi Sulaiman a.s., Nabi Ilyas a.s., Nabi Ilyasa’ a.s., dan Nabi Muhammad saw.
• Kisah Luqman dalam al-Qur’ān • Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13
• al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi.
• Hikmah beriman kepada hari akhir
• Hikmah beriman kepada qadha dan qadar
• Hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga
• Sikap toleran dan simpatik terhadap sesama
• Hikmah zakat, infaq dan sedekah
• Kisah keteladanan Nabi Yunus a.s., Nabi Zakariya a.s., Nabi Yahya a.s., Nabi Isa a.s.,dan Nabi Muhammad saw.
• Kisah Keteladanan Nabi Sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
• Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi

E. Pembelajaran dan Penilaian

1. Pembelajaran
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan dengan memakai pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Di samping itu, pembelajaran juga sanggup dilakukan dengan aneka macam macam model dan pendekatan sesuai dengan karakteristik materi yang dibelajarkan dan kompetensi yang akan dicapai.
Sebagai ilustrasi, berikut ini dikemukakan beberapa pola model pembelajaran. Dalam pembelajaran al-Qur’ān sanggup dipakai model pembelajaran membuat pasangan (Make a Match) dalam mencocokkan nama-nama malaikat Allah dan tugasnya. Dalam pembelajaran aqidah sanggup dipakai model pembelajaranInquiry learningdalam mencari bukti-bukti adanya Allah Swt. Dalam pembelajaran etika sanggup dipakai model pembelajaran bermain kiprah (role playing) dalam mencontohkan sikap terpuji. Dalam pembelajaran fiqh sanggup dipakai model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dalam mengidentifikasi makna pesan tersirat mempercayai hari akhir. Dalam pembelajaran Sejarah Peradaban Islam sanggup dipakai mpembelajaran berbasis duduk perkara (Problem Based Learning) dalam menumbuhkembangkan sikap terpuji dalam kegiatan sehari-hari. Contoh penggunaan model-model pembelajaran tersebut harus diadaptasi dengan karakteristik materi pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sanggup dilaksanakan dengan memakai aneka macam metode dan taktik yang sempurna dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama. Dalam metode inquiry learning misalnya, pendidik sanggup menanamkan nilai-nilai kerja keras, ulet, dan kerjasama yang sanggup diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam metodediskusi, pendidik sanggup menanamkan sikap percaya diri dalam mengemukakan pendapat, menghargai pendapat orang lain, dan toleransi. Dengan metode role playing (bermain peran) dalam materi pembelajaran sikap terpuji, pendidik sanggup menanamkan nilai-nilaikebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sanggup juga dikemas melalui multimedia sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh: al-Qur’an, aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam sanggup dikemas sedemikian rupa dalam web secara terpadu. Bahan-bahan materinya sanggup berupa aneka macam macam media menyerupai materi teks, gambar, suara, video, animasi, simulasi dan sebagainya. Materi-materi tersebut sanggup dipadukan ke dalam satu-dua media atau semua media (multimedia).

Pengembangan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sanggup juga dikemas secara interaktif dan menarik. Salah satu caranya yaitu dengan mengintegrasikan aneka macam macam media sehingga siswa sanggup menentukan apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya, dan mendapatkan tanggapan melalui pemanfaatan komputer. Dengan demikian siswa mempunyai kebebasan mencar ilmu sesuai dengan keinginanya. Hal ini dimaksudkan semoga mencar ilmu menjadi tidak monoton, mengekang dan menegangkan.

Kebutuhan penerima didik harus juga menjadi pertimbangan dalam pembelajaran. Pada umumnya ada tiga tipe pembelajar, yaitu auditory, visual, dan kinestetik. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, pendidik dituntut untuk sanggup mengakomodasi kebutuhan penerima didik yang karakteristiknyaberagam. Dengan demikian, pendidik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti telah mengimplementasikan anutan Islam ihwal keadilan, berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, renponsif, dan nilai-nilai lain dalam anutan Islam yang humanis.

2. Penilaian
Aspek yang dinilai pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, evaluasi diri, evaluasi antar teman, dan jurnal catatan guru. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalaui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui unjuk kerja/praktik, projek, dan portofolio.

Sebagai ilustrasi, berikut ini dikemukakan beberapa pola teknik penilaian. Dalam evaluasi al-Qur’āndapatdigunakanteknik evaluasi praktik membaca al-Qur’ān, komponen yang dinilai meliputi: cara membaca (pengucapan huruf, panjang pendek bacaan) dan adat membaca. Dalam evaluasi aqidah dapatdigunakan teknik evaluasi diri terhadap pengamalan keyakinan. Dalam evaluasi etika sanggup dipakai teknik evaluasi observasi. Dalam evaluasi fiqh dapatdigunakan teknik evaluasi praktik ibadah. Dalam evaluasi sejarah peradaban Islam dapatdigunakan teknik evaluasi proyek.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Peserta Didik

Indonesia sebagai negara kesatuan yang terdiri atas aneka macam suku bangsa, agama, budaya, ras, dan kelas sosial merupakan kekayaan yang patut disyukuri dan dipelihara semoga tetap menjadi sumber kekuatan. Jika tidak disikapi dengan bijak, keberagaman itu sanggup menjadi sumber konflik. Oleh sebab itu, aneka macam kearifan lokal yang telah mengakar di masyarakat harus dipelihara dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan tetap memperhatikan nilai-nilai Islam yang humanis, toleran, demokratis, multikultural, dan berwawasan kebangsaan.

Sejalan dengan karakteristik pendidikan masa 21 yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Kurikulum 2013 juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan sumber belajar. Pemanfaatan TIK mendorong penerima didik dalam berbagi kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memanfaatkan aneka macam sumber mencar ilmu menyerupai buku teks yang tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Sesuai dengan Karakteristik Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-satunya sumber belajar. Guru sanggup memakai buku pengayaan atau rujukan lainnya dan berbagi materi didik sendiri menyerupai Lomba Kompetensi Siswa (Lembar Kerja Siswa). Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Lomba Kompetensi Siswa bukan hanya kumpulan soal.

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Kelas I
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1 Terbiasa membaca basmalah setiap memulai mencar ilmu al-Qur’ān
2.1 Menunjukkan sikap percaya diri dalam melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya.
3.1 Mengetahui huruf-huruf Hijaiyyah dan harakatnya secara lengkap.
4.1 Melafalkan huruf-huruf Hijaiyyah dan harakatnya secara lengkap. Huruf Hijaiyyah dan harakatnya • Mencermati pelafalan abjad Hijaiyyah dan harakatnya.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal abjad Hijaiyyah dan harakatnya.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya berapakah jumlah abjad Hijaiyyah? lafalkan huruf-huruf Hijaiyyah!
• Melafalkan secara berulang-ulang hingga kadar pelafalannya baik. Pelafalan abjad dilakukan penerima didik secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Melafalkan abjad Hijaiyyah berharakat abjad per abjad sesuai makharijul abjad dengan berulang-ulang, baik secara individual maupun berkelompok.
• Mendemonstrasikan pelafalan abjad Hijaiyyah berharakat secara individual dengan bimbingan pendidik.
• Membuat rumusan ihwal penjabaran pelafalan abjad Hijaiyyah dan harakatnya.
• Mengidentifikasi abjad Hijaiyyah dari tingkat yang paling gampang dan sukar.
• Melafalkan pelafalan abjad per abjad sesuai makharijul abjad secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pelafalan abjad Hijaiyyah secara kelompok atau individual.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.2 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan tartil.
2.2 Menunjukkan sikap kasih sayang dan peduli kepada sesama sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas.
3.2 Memahami pesan-pesan pokok Q.S. al-Fatihah, dan Q.S.al-Ikhlas.
4.2.1 Melafalkan Q.S. al-Fatihah dan Q.S.al-Ikhlas dengan benar dan jelas.
4.2.2 Menunjukkan hafalan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas dengan benar dan jelas. Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas.
• Mencermati pelafalan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas.
secara klasikal atau individual.
• Menyimak pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas.
secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal pelafalan, hafalan dan pesan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya siapakah yang sudah mengetahui lafal Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas?
• Mendiskusikan pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas secara kelompok.
• Secara berpasangan mendiskusikan ihwal keterkaitan pesan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas dengan kehidupan sehari-hari.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok tentangpesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas.
• Menghubungkan ihwal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas dengan kehidupan sehari-hari.
• Menirukan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menampilkan pelafalan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas secara berulang-ulang baik secara individual atau berkelompok.
• Menghafal bacaan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas ayat per ayat sesuai makharijul abjad secara berulang-ulang baik secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menampilkan hafalan Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas baik secara individu maupun perwakilan kelas atau kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. al-Fatihah dan Q.S. al-Ikhlas secara kelompok atau individual.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.3 Menerima adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
2.3 Menunjukkan sikap percaya diri sebagai implementasi pemahaman adanya Allah Swt.
3.3 Memahami adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
4.3 Menunjukkan bukti-bukti adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah Swt. Itu ada • Menyimak klarifikasi ihwal adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan yang berkaitan dengan adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apa buktinya Allah Swt. Itu ada?
• Mendiskusikan isi gambar ihwal adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
• Mengidentifikasi bukti adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
• Menyampaikan bukti adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal bukti adanya Allah Swt. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.4 Menerima keesaan Allah Swt. menurut pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah.
2.4 Menunjukkan sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman keesaan Allah Swt.
3.4 Memahami keesaan Allah Swt. menurut pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah.
4.4 Menunjukkan bukti-bukti keesaan Allah Swt. menurut pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah. Allah Swt. Itu Esa • Menyimak klarifikasi ihwal Allah Swt. Yang Maha Esa secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan berkaitan dengan Allah Swt. Yang Maha Esa baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal Allah Swt. Yang Maha Esa.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal Allah Swt. Yang Maha Esa.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal Allah Swt. Yang Maha Esa.
• Mengidentifikasi bukti Allah Swt. Yang Maha Esa.
• Menyampaikan bukti Allah Swt. Yang Maha Esa secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal Allah Swt. Yang Maha Esa secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal bukti Allah Swt. Yang Maha Esa secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.5 Menerima adanya Allah Swt. Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maharaja.
2.5 Menunjukkan sikap kasih sayang, peduli, kerjasama dan percaya diri sebagai implementasi dari al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik.
3.5 Memahami makna al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik.
4.5 Melafalkan al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik. al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik
• Mencermati pelafalan dan menyimak arti al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola ar-Rahman, ar-Rahim dan al-Maliknya Allah Swt. secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal kasih sayang Allah Swt.
• Memotivasi penerima didik bertanya, contohnya sebutkan bentuk kasih sayang Allah Swt.!
• Secara berkelompok mendiskusikan isi gambar ihwal ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik nya Allah Swt. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik nya Allah Swt.
• Menguhubungkan kasih sayang Allah Swt. dengan sikap kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.
• Menirukan pelafalan dan arti al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menampilkan pelafalan al-Asmau al-Husna: ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik secara berulang kali baik secara individual atau berkelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal ar-Rahman ar-Rahman, ar-Rahim, dan al-Malik nya Allah Swt. secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.6 Menerima dan mengakui makna dua kalimat syahadat.
2.6 Menunjukkan sikap teguh pendirian sebagai implementasi dari pemahaman makna dua kalimat syahadat.
3.6 Memahami makna dua kalimat syahadat.
4.6 Melafalkan dua kalimat syahadat dengan benar dan jelas.
Dua kalimat Syahadat • Mencermati pelafalan dua kalimat syahadat kata per kata secara klasikal atau individual.
• Menyimak arti dua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan Rasul) secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal pelafalan dan makna dua kalimat syahadat.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya coba lafalkan dua kalimat syahadat!
• Secara kelompok melafalkan dua kalimat syahadat kata per kata.
• Secara berpasangan mengartikan dua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan Rasul).
• Melakukan koreksi pada pelafalan dua kalimat syahadat.
• Melakukan koreksi dalam mengartikan dua kalimat syahadat.
• Menirukan pelafalan dua kalimat syahadat kata per kata secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Menampilkan pelafalan dua kalimat syahadat secara berulang baik secara individual atau berkelompok.
• Mengartikan dua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan Rasul) secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Mengartikan dua kalimat syahadat (syahadat tauhid dan Rasul) dengan berulang-ulang yang dilakukan dengan berpasangan dan bergantian secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.7 Terbiasa berdoa sebelum dan sehabis belajar.
2.7 Menunjukkan sikap disiplin sebagai implementasi pemahaman makna do’a sebelum dan sehabis belajar.
3.7 Memahami makna do’a sebelum dan sehabis belajar.
4.7 Melafalkan doa sebelum dan sehabis mencar ilmu dengan benar dan jelas.
Doa sebelum dan sehabis mencar ilmu • Mencermati pelafalan doa sebelum dan sehabis mencar ilmu secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal doa sebelum dan sehabis belajar.
• Mengajukan pertanyaan, apakah kau selalu berdoa dikala memulai belajar? Coba lafalkan doa sebelum dan sehabis belajar!
• Secara berkelompok mendiskusikan isi gambar ihwal berdoa dalam mencar ilmu secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal berdoa sebelum dan sehabis belajar.
• Mengidentifikasi kegiatan berdoa sebelum dan sehabis belajar.
• Menirukan pelafalan doa sebelum dan sehabis mencar ilmu secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Menampilkan pelafalan doa sebelum dan sehabis mencar ilmu secara berulang-ulang baik secara individual atau berkelompok.
• Menyebutkan arti doa sebelum dan sehabis mencar ilmu dengan berulang-ulang yang dilakukan secara berpasangan dan bergantian.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.8 Meyakini bahwa sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru sebagai cerminan dari iman.
2.8 Menunjukkan sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
3.8 Memahami sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
4.8 Mencontohkan sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru. Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah kewajiban kalian kepada orangtuamu?
• Mendiskusikan isi gambar ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mengidentifikasi aneka macam kegiatan ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.9 Meyakini bahwa berkata yang baik, sopan dan santun sebagai cerminan dari iman.
2.9 Menunjukkan sikap yang baik, sopan, dan santun dikala berbicara.
3.9 Memahami berkata yang baik, sopan dan santun.
4.9 Mencontohkan cara berkata yang baik, sopan dan santun. Berkata yang baik, sopan dan santun • Menyimak klarifikasi pentingnya berkata yang baik, sopan dan santun secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola berkata yang baik, sopan dan santun secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal berkata yang baik, sopan dan santun.
• Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan berkata yang baik, sopan dan santun.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal berkata yang baik, sopan dan santun.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal berkata yang baik, sopan dan santun.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal berkata yang baik, sopan dan santun baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal berkata yang baik, sopan dan santun.
• Mengidentifikasi dalam aneka macam kegiatan ihwal berkata yang baik, sopan dan santun.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal berkata yang baik, sopan dan santun secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal berkata yang baik, sopan dan santun secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi berkata yang baik, sopan dan santun secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.10 Meyakini bahwa bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri sebagai cerminan dari iman.
2.10 Menunjukkan sikap bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
3.10 Memahami makna bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
4.10 Mencontohkan sikap bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri. Perilaku terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apa saja saja pola sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri?
• Mendiskusikan isi gambar ihwal sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
• Mengidentifikasi aneka macam kegiatan ihwal sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/ sikap terpuji bersyukur, pemaaf, jujur dan percaya diri secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.11 Terbiasa bersuci sebelum beribadah.
2.11 Menunjukkan sikap higienis badan, pakaian, barang-barang, dan kawasan sebagai implementasi dari pemahaman makna bersuci.
3.11 Memahami tata cara. Bersuci.
4.11 Mempraktikkan tatacara bersuci.

Bersuci dan Tatacaranya • Menyimak tatacara bersuci (mandi dan istinja) secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola tatacara bersuci (mandi) secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal bersuci dan tatacaranya.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya sebutkan macam bersuci! Bagaimana caranya bersuci yang baik?
• Mendiskusikan isi gambar pola tatacara bersuci (mandi) baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mendiskusikan tatacara bersuci baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal bersuci dan tatacaranya.
• Mengidentifikasi kegiatan bersuci.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pola tatacara bersuci (mandi) secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal pola tatacara bersuci (mandi) secara individual atau kelompok.
• Menyimulasikan tata bersuci baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.12 Menjalankan salat dengan tertib.
2.12 Menunjukkan sikap disiplin sebagai implementasi dari pemahaman salat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatan.
3.12 Memahami șalat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar rumahnya melalui pengamatan.
4.12.1 Mempraktikkan salat dan kegiatan agama di sekitar rumahnya melalui pengamatan.
4.12.2 Mencontohkan kegiatan agama di sekitar rumahnya. Șalat wajib dan mengaji • Menyimak klarifikasi șalat wajib 5 waktu dan bilangan rakaatnya, dan kegiatan agama di sekitar rumah secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan praktik șalat dan kegiatan agama di sekitar rumah baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal melaksanakan salat wajib dan mengaji.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah kalian terbiasa melaksanakan salat? Berapa waktu dalam sehari semalam?
• Mendiskusikan isi gambar ihwal salat wajib dan mengaji baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mengidentifikasi pengamalan salat wajib dan mengaji dalam kehidupan sehari-hari.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal kegiatan salat wajib dan mengaji.
• Mengidentifikasi kegiatan salat wajib dan mengaji dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal salat wajib 5 waktu dan bilangan rakaatnya, dan kegiatan agama di sekitar rumah secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.13 Meyakini kebenaran kisah Nabi Adam a.s.
2.13 Menunjukkan sikap pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
3.13 Memahami kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s. Kisah Keteladanan Nabi Adam a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Adam a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola keteladanan Nabi Adam a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya Siapakah insan pertama yang Allah Swt. ciptakan?
• Mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan Nabi Adam a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Adam a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
• Menyampaikan kisah singkat ihwal insiden penting dan sikap terpuji Nabi Adam a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Adam a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan Nabi Adam a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.14 Meyakini kebenaran kisah Nabi Idris a.s.
2.14 Menunjukkan sikap semangat dan rajin mencar ilmu sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris a.s. Kisah keteladanan Nabi Idris a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Idris a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola keteladanan Nabi Idris a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan Nabi Idris a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Idris a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
• Menyampaikan kisah singkat ihwal insiden penting dan sikap terpuji Nabi Idris a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Idris a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan Nabi Idris a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.15 Meyakini kebenaran kisah Nabi Nuh a.s.
2.15 Menunjukkan sikap kerja keras, dan kerjasama sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.
3.15 Memahami kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.
4.15 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Nuh a.s. Kisah Keteladanan Nabi Nuh a.s. • Menyimak kisah keteladanan nabi Nuh a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola keteladanan Nabi Nuh a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan Nabi Nuh a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Nuh a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.
• Menyampaikan kisah singkat ihwal insiden penting dan sikap terpuji Nabi Nuh a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Nuh a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan Nabi Nuh a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru
1.16 Meyakini kebenaran kisah Nabi Hud a.s.
2.16 Menunjukkan sikap sopan dan santun sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Hud a.s.
3.16 Memahami kisah keteladanan Nabi Hud a.s.
4.16 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Hud a.s. Kisah Keteladanan Nabi Hud a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Hud a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola keteladanan Nabi Hud a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal kisah keteladanan Nabi Hud a.s.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan Nabi Hud a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Hud a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Hud a.s.
• Menyampaikan kisah singkat ihwal insiden penting dan sikap terpuji Nabi Hud a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Hud a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan Nabi Hud a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.17 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.17 Menunjukkan sikap jujur dan kasih sayang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
3.17 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.17 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.


• Menyimak kisah keteladanan nabi Muhammad saw. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola keteladanan Nabi Muhammad saw. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan terkait dengan keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Secara berkelompok mendiskusikan sikap terpuji yang terdapat pada kisah keteladanan nabi Muhammad saw.
• Secara berpasangan mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan Nabi Muhammad saw. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan Nabi Muhammad saw. secara individual atau kelompok.
• Menghubungkan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. dengan sikap kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Muhammad saw. secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.

B. Kelas : II
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1 Terbiasa membaca basmalah setiap memulai mencar ilmu al-Qur’ān.
2.1 Menunjukkan sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman abjad hijaiyyah bersambung.
3.1 Mengetahui abjad hijaiyyah bersambung sesuai dengan makharijul huruf.
4.1 Melafalkan abjad Hijaiyyah bersambung sesuai dengan makharijul huruf. Huruf hijaiyyah bersambung • Mencermati pelafalan abjad hijaiyyah bersambung.
• Mengamati gambar/tayangan yang berkaitan dengan pelafalan abjad hijaiyyah bersambung.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal abjad hijaiyyah bersambung.
• Melafalkan secara berulang-ulang hingga kadar pelafalannya baik. pelafalan abjad dilakukan penerima didik secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Melafalkan abjad hijaiyyah bersambung sesuai makharijul abjad dengan berulang-ulang, baik secara individual maupun berkelompok.
• Mendemonstrasikan pelafalan abjad hijaiyyah berharakat secara individual dengan bimbingan pendidik.
• Membuat rumusan ihwal penjabaran pelafalan abjad hijaiyyah bersambung.
• Mengidentifikasi abjad hijaiyyah dari tingkat yang paling gampang dan sukar.
• Menirukan pelafalan abjad per abjad sesuai makharijul abjad secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pelafalan abjad hijaiyyah bersambung secara kelompok atau individual.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.2 Terbiasa membaca al-Qur’āndengan tartil
2.2 Menunjukkan sikap berlindung diri kepada Allah Swt. dan saling menasehati sebagai implementasi dari pemahaman makna Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr.
3.2 Memahami pesan-pesan pokok Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr.
4.2.1 Melafalkan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr dengan benar dan jelas.
4.2.2 Menunjukkan hafalanQ.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr dengan benar dan jelas.


Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr • Mencermati pelafalan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr secara klasikal atau individual.
• Menyimak pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal pelafalan, hafalan dan pesan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr
• Mengajukan pertanyaan, contohnya siapakah yang sudah mengetahui lafal Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr?
• Mendiskusikan pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr secara kelompok.
• Secara berpasangan mendiskusikan ihwal keterkaitan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr dengan kehidupan sehari-hari.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr.
• Menghubungkan ihwal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr dengan kehidupan sehari-hari.
• Menirukan pelafalan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menampilkan pelafalan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr secara berulang-ulang baik secara individual atau berkelompok.
• Menghafal bacaan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr ayat per ayat sesuai makharijul abjad secara berulang-ulang baik secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menampilkan hafalan Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr baik secara individu maupun perwakilan kelas atau kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S. an-Nas dan Q.S. al-‘Asr secara kelompok atau individual.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.3 Meyakini Hadis yang terkait dengan proposal menuntut ilmu
2.3 Menunjukkan sikap berani bertanya sebagai implementasi dari pemahaman hadis yang terkait dengan proposal menuntut ilmu.
3.3 Memahami hadis yang terkait dengan proposal menuntut ilmu.
4.3 Menunjukkan sikap rajin mencar ilmu sebagai implementasi dari pemahaman makna hadis yang terkait dengan proposal menuntut ilmu. Menuntut ilmu dan berani bertanya • Mengamati gambar/tayangan pola sikap menuntut ilmu dan berani bertanya secara klasikal atau individual.
• Menyimak klarifikasi ihwal sikap menuntut ilmu dan berani bertanya.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal menuntut ilmu dan berani bertanya.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya sebutkan kegiatan yang memperlihatkan sikap menuntut ilmu dan berani bertanya.
• Mendiskusikan sikap menuntut ilmu dan berani bertanya baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal menuntut ilmu dan berani bertanya.
• Mengidentifikasi sikap menuntut ilmu dan berani bertanya.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal menuntut ilmu dan berani bertanya secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal sikap menuntut ilmu dan berani bertanya secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.4 Meyakini Hadis yang terkait dengan sikap hidup higienis dan sehat.
2.4 Menunjukkan sikap hidup higienis dan sehat sebagai implementasi dari pemahaman hadis yang terkait dengan sikap hidup higienis dan sehat.
3.4 Memahami hadis yang terkait dengan sikap hidup higienis dan sehat.
4.4 Mencontohkan sikap hidup higienis dan sehat sebagai implementasi dari pemahaman makna hadis ihwal kebersihan dan kesehatan. Bersih, sehat dan peduli lingkungan • Mengamati gambar/tayangan pola sikap bersih, sehat dan peduli lingkungan secara klasikal atau individual.
• Menyimak klarifikasi ihwal sikap bersih, sehat dan peduli lingkungan.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal bersih, sehat dan peduli lingkungan.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya sebutkan kegiatan yang memperlihatkan sikap higienis dan sehat, dan peduli lingkungan!
• Mendiskusikan sikap bersih, sehat dan peduli lingkungan baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal bersih, sehat dan peduli lingkungan.
• Mengidentifikasibersih, sehat dan peduli lingkungan.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal bersih, sehat dan peduli lingkungan secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal sikap bersih, sehat dan peduli lingkungan secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.5 Menerima adanya Allah Swt. Yang Maha Suci, Maha Pemberi Keselamatan, dan Maha Pencipta
2.5 Menunjukkan sikap rendah hati, damai, dan bersyukur sebagai implementasi dari pemahaman makna al-Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq.
3.5 Memahami makna Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq.
4.5 Melafalkan Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq. al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq • Mencermati pelafalan dan menyimak arti al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq Allah Swt. secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal Allah Swt. itu al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya siapakah yang yang membuat alam semesta ini?
• Mendiskusikan isi gambar ihwal Allah Swt. al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal Allah Swt. itu al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq.
• Mengidentifikasi bukti penciptaan Allah Swt. itu al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq.
• Menirukan pelafalan dan arti Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq secara klasikal, kelompok, maupun individual.
• Menampilkan pelafalan Asmau al-Husna: al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq secara berulang kali baik secara individual atau berkelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq nya Allah Swt. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal al-Quddus, as-Salam, dan al-Khaliq nya Allah Swt. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.6 Terbiasa berdoa sebelum dan sehabis makan.
2.6 Menunjukkan sikap sehat sebagai implementasi dari pemahaman makna doa sebelum dan sehabis makan.
3.6 Memahami makna doa sebelum dan sehabis makan.
4.6 Melafalkan doa sebelum dan sehabis makan. Doa sebelum dan sehabis makan • Mencermati pelafalan doa sebelum dan sehabis makan secara klasikal atau individual
Mengamati gambar/tayangan yang berkaitan dengan pelafalan doa sebelum dan sehabis makan.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal doa sebelum dan sehabis makan.
• Mengajukan pertanyaan, apakah kau selalu berdoa dikala memulai belajar? coba lafalkan doa sebelum dan sehabis makan!
• Secara berkelompok mendiskusikan isi gambar ihwal berdoa sebelum dan sehabis makan secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal berdoa sebelum dan sehabis makan.
• Mengidentifikasi kegiatan berdoa sebelum dan sehabis makan.
• Menirukan pelafalan doa sebelum dan sehabis makan secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Menampilkan pelafalan doa sebelum dan sehabis makan secara berulang-ulang baik secara individual atau berkelompok.
• Menyebutkan arti doa sebelum dan sehabis makan dengan berulang-ulang yang dilakukan secara berpasangan dan bergantian.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.7 Meyakini bahwa sikap kasih sayang kepada sesama sebagai cerminan dari iman.
2.7 Menunjukkan sikap kasih sayang kepada sesama.
3.7 Memahami makna sikap kasih sayang kepada sesama.
4.7 Mencontohkan sikap kasih sayang kepada sesama.
Kasih sayang kepada sesama • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap kasih sayang kepada sesama secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola sikap kasih sayang kepada sesama secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal sikap kasih sayang kepada sesama.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal kasih sayang kepada sesama dalam kehidupan sehari-hari.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal sikap kasih sayang kepada sesama kehidupan sehari-hari.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal sikap kasih sayang kepada sesama.
• Mengidentifikasi dalam aneka macam kegiatan ihwal sikap kasih sayang kepada sesama.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap kasih sayang kepada sesama secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal sikap kasih sayang kepada sesama secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi sikap kasih sayang kepada sesama secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.8 Meyakini bahwa sikap kolaborasi dan saling tolong menolong sebagai cerminan dari iman.
2.8 Menunjukkan sikap kolaborasi dan tolong-menolong.
3.8 Memahami sikap kolaborasi dan saling tolong menolong.
4.8 Mencontohkan sikap kolaborasi dan saling tolong menolong. Kerja sama dan tolong menolong • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap kolaborasi dan tolong menolong secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola kolaborasi dan tolong menolong secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal sikap kolaborasi dan tolong menolong.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal kolaborasi dalam kehidupan sehari-hari.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal tolong menolong kehidupan sehari-hari.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal sikap kolaborasi dan tolong menolong.
• Mengidentifikasi dalam aneka macam kegiatan ihwal sikap kolaborasi dan tolong menolong.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap kolaborasi dan tolong menolong secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal sikap kolaborasi dan tolong menolong secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi sikap kolaborasi dan tolong menolong secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.9 Terbiasa berdoa sebelum dan sehabis wudu.
2.9 Menunjukkan sikap hidup sehat dan peduli lingkungan sebagai implementasi dari pemahaman doa sebelum dan sehabis wudu.
3.9 Memahami doa sebelum dan sehabis wudu.
4.9 Mempraktikkan wudu dan doanya dengan tertib dan benar.
Doa dan tatacara wudu • Menyimak tatacara wudu dan doanya secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar pola tatacara wudu dan doanya secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal tatacara wudu dan doanya.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya Bagaimana caranya berwudu yang baik?
• Mendiskusikan isi gambar pola tatacara wudu dan doanya baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mendiskusikan tatacara wudu dan doanya baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal tatacara wudu dan doanya.
• Mengidentifikasi kegiatan tatacara wudu dan doanya.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pola tatacara wudu dan doanya secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal pola tatacara wudu dan doanya secara individual atau kelompok.
• Mempraktikkan/Menyimulasikan tatacara wudu dan doanya baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.10 Menjalankan salat dengan tertib.
2.10 Menunjuk
kan sikap disiplin sebagai implementasi dari pemahaman tata cara salat dan bacaannya.
3.10 Memahami tata cara salat dan bacaannya.
4.10 Mempraktikkan salat dengan tata cara dan bacaan yang benar.
Salat dan tatacaranya • Menyimak tatacara salat secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola tatacara salat secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal tatacara salat.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya Bagaimana caranya berwudu yang baik?
• Mendiskusikan isi gambar pola tatacara salat baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mendiskusikan tatacara salat baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal tatacara salat.
• Mengidentifikasi kegiatan tatacara salat.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pola tatacara salat secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal pola tatacara salat secara individual atau kelompok.
• Mempraktikkan/Menyimulasikan tatacara salat baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.11 Meyakini kebenaran kisah Nabi Saleh a.s.
2.11 Menunjukkan sikap berani bertanya sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.
3.11 Memahami kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.
4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Saleh a.s. Sikap berani Nabi Saleh a.s. • Menyimak kisah keteladanan nabi Saleh a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola keteladanan Nabi Saleh a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan Nabi Saleh a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Saleh a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Saleh a.s.
• Menyampaikan kisah singkat ihwal insiden penting dan sikap terpuji Nabi Saleh a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok .
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Saleh a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan Nabi Saleh a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.12 Meyakini kebenaran kisah Nabi Lut a.s.
2.12 Menunjukkan perilakukerja kerassebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Lut a.s.
3.12 Memahami kisah keteladanan Nabi Luţ a.s
4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Luţ a.s. Disiplin Nabi Luţ a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Luţ a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola keteladanan Nabi Luţ a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal kisah keteladanan Nabi Luţ a.s.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan Nabi Luţ a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Luţ a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Luţ a.s.
• Menyampaikan kisah singkat ihwal insiden penting dan sikap terpuji Nabi Luţ a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Luţ a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan Nabi Luţ a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.13 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ishaq a.s.
2.13 Menunjukkan sikap tenang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s.
3.13 Memahami kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s.
4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s. Sikap tenang Nabi Ishaq a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar pola keteladanan Nabi Ishaq a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan Nabi Ishaq a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Ishaq a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Ishaq a.s.
• Menyampaikan kisah singkat ihwal insiden penting dan sikap terpuji Nabi Ishaq a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Ishaq a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan Nabi Ishaq a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.14 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ya’qub a.s.
2.14 Menunjukkan sikap kasih sayang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ya’qub a.s. Jujur Nabi Ya’qub a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Ya’qub a.s. secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola keteladanan Nabi Ya’qub a.s. baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal kisah keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan Nabi Ya’qub a.s. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Nabi Ya’qub a.s.
• Menyampaikan kisah singkat ihwal insiden penting dan sikap terpuji Nabi Ya’qub a.s. secara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Ya’qub a.s. secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan Nabi Ya’qub a.s. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.15 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.15 Menunjukkan sikap jujur dan kasih sayang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
3.15 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.15 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Kisah Nabi Muhammad saw.


• Menyimak kisah keteladanan Nabi Muhammad saw secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar pola keteladanan Nabi Muhammad saw baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal ketelaladanan Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan terkait dengan keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Secara berkelompok mendiskusikan sikap terpuji yang terdapat pada kisah keteladanan nabi Muhammad saw.
• Secara berpasangan mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan Nabi Muhammad saw baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan Nabi Muhammad saw secara individual atau kelompok.
• Menguhubungkan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw dengan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan Nabi Muhammad saw secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.

C. Kelas : III
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan tartil.
2.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
3.1 Memahami makna Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
4.1.1 Membaca kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar dengan benar.
4.1.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar dengan benar.
4.1.3 Menunjukkan hafalanQ.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar dengan lancar.
Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar • Mengamati kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar secara individu/pasangan/klasikal.
• Mengamati bentuk abjad dalam kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar individu/kelompok/klasikal.
• Mengamati hafalan Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
• Mengajukan pertanyaan terkait bacaan, goresan pena dan hafalan Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
• Secara berkelompok mendiskusikan ihwal bacaan dan cara menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal bacaan, tulisan, dan hafalan Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
• Menguhubungkan penguasaan ihwal bacaan, tulisan, dan hafalan Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausardengan yang dipraktikkan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil mencar ilmu ihwal membaca, menulis dan hafalan Q.S. an-Nasr dan Q.S. al-Kausar.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.2 Meyakini Hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
2.2 Menunjukkan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
3.2 Memahami Hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
4.2 Mencontohkan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab sebagai implementasi makna Hadis yang terkandung Hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab • Menyimak hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
• Mengamati ciri-ciri sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal isi hadis mengenai sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
• Mengajukan pertanyaan ihwal ciri-ciri sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan isi hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal hadis yang terkait dengan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap dan sikap mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap mandiri, percaya. diri, dan tanggung jawab
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.3 Meyakini keesaan Allah Yang Maha Pencipta menurut pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaanNya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah.
2.3 Menunjukkan sikap kerjasama sebagai implementasi dari pemahaman keesaan Allah Swt.
3.3 Memahami keesaan Allah Yang Maha Pencipta menurut pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaanNya yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah.
4.3 Melakukan pengamatan terhadap diri dan makhluk ciptaan Allah Swt. yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah sebagai implementasi kepercayaan terhadap keesaan Allah Yang Maha Pencipta. Allah Swt. Itu Esa • Menyimak klarifikasi ihwal keesaan Allah Swt.
• Mengamati diri dan makhluk ciptaan Allah Swt. yang ada di sekitar rumah dan sekolah.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal Allah Swt. sebagai Pencipta insan dan alam semesta.
• Mengajukan pertanyaan ihwal awal penciptaan insan (diri) dan alam sekitar.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan Allah Swt. yaitu Esa, Pencipta insan dan alam semesta.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal pengamatan terhadap diri dan alam semesta di sekitar rumah dan sekolah.
• Menguhubungkan ihwal isi hasil diskusi dengan sikap insan terhadap Allah Swt., diri dan alam sekitar dalam sikap sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal Keesaan Allah Swt., diri, dan alam semesta.
• Menyampaikan hasil mencar ilmu ihwal pengenalan Allah Swt. dan pengamatan terhadap diri dan alam semesta.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.4 Meyakini adanya Allah Swt. Yang Maha Pemberi, Maha Mengetahui dan Maha Mendengar.
2.4 Menunjukkan sikap peduli, berbuat baik dan berhati-hati sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
3.4 Memahami makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
4.4 Membaca al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘dengan terang dan benar al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘

• Menyimak makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
• Mengamati lafal dan arti al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal lafal dan arti al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘
• Mengajukan pertanyaan ihwal makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan lafal dan makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
• Menghubungkan ihwal isi hasil diskusi al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘ Allah Swt. dengan sikap insan dalam sikap sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘..
• Menyampaikan hasil mencar ilmu ihwal lafal dan makna al-Asmau al-Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.5 Meyakini bahwa sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan sebagai cerminan dari iman.
2.5 Menunjukkan sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
3.5 Memahami sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
4.5 Mencontohkan sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan. Tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan • Menyimak makna tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
• Mengamati gambar/tayangan yang berkaitan dengan perilakutawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal makna perilakutawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan.
1.6 Meyakini bahwa sikap peduli terhadap sesama sebagai cerminan dari iman.
2.6 Menunjukkan sikap peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
3.6 Memahami sikap peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
4.6 Mencontohkan sikap peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
Sikap peduli terhadap sesama • Menyimak makna peduli terhadap sesama.
• Mengamati gambar/tayangan yang berkaitan dengan sikap peduli terhadap sesama.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal makna peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contoh sikappeduli terhadap sesama.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan makna peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal sikap peduli terhadap sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap peduli sesama dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap peduli sesama.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap peduli sesama.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.7 Menerima dan mensyukuri nikmat Allah Swt. yang diberikan kepada makhluknya
2.7 Menunjukkan sikap bersyukur.
3.7 Memahami sikap bersyukur.
4.7 Mencontohkan sikap bersyukur.
Sikap bersyukur • Menyimak makna bersyukur.
• Mengamati gambar/tayangan pola sikap bersyukur.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal sikap bersyukur.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contoh sikap bersyukur.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan makna sikap bersyukur.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal sikap bersyukur.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap bersyukur dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap bersyukur.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap bersyukur.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.8 Menjalankan salat secara tertib.
2.8 Menunjukkan sikap hidup tertib sebagai implementasi dari pemahaman makna ibadah salat.
3.8 Memahami makna salat sebagai wujud dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
4.8 Menunjukkan pola makna salat sebagai wujud dari pemahaman Q.S. al-Kausar. Makna salat • Menyimak klarifikasi ihwal makna salat secara individu/pasangan.
• Mengamati makna salat secara pasangan atau kelompok.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal makna salat.
• Mengajukan pertanyaan terkait dengan makna salat.
• Secara berkelompok mendiskusikan makna salat.
• Secara individu memberikan pendapat ihwal makna salat.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal makna salat.
• Menguhubungkan pengetahuan tentangmakna salat yang dilakukan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil mencar ilmu ihwal makna salat.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.9 Menerima makna zikir dan doa setelah salat sebagai wujud berserah diri kepada Allah Swt.
2.9 Menunjukkan sikap rendah hati sebagai implementasi dari pemahaman makna zikir dan doa setelah salat.
3.9 Memahami makna zikir dan doa setelah salat.
4.9 Mempraktikkan tata cara zikir dan doa setelah salat secara benar. Zikir dan doa setelah salat
• Menyimak makna zikir dan doa setelah salat.
• Mengamati tata cara zikir dan doa setelah salat secara benar.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal zikir dan doa setelah salat.
• Mengajukan pertanyaan ihwal tata cara zikir dan doa setelah salat secara benar.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan makna zikir dan doa setelah salat serta tata caranya.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal makna zikir dan doa setelah salat.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal makna zikir dan doa setelah salat dengan tata cara berzikir dan berdoa sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal makna zikir dan doa setelah salat.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal praktik berzikir dan berdoa sehari-hari.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.10 Menjalankan ibadah salat dengan tertib
2.10 Menunjukkan sikap kerjsama sebagai implementasi dari pemahaman pesan tersirat ibadah salat.
3.10 Memahami pesan tersirat ibadah salat melalui pengamatan dan pengalaman di rumah dan sekolah.
4.10 Menceritakan pengalaman pesan tersirat pelaksanaan ibadah salat di rumah dan sekolah. Hikmah ibadah salat • Menyimak klarifikasi pesan tersirat ibadah salat.
• Mencermati dongeng pengalaman salat di rumah dan sekolah.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal pesan tersirat ibadah salat menyerupai apa yang dialami atau dirasakan dikala melaksanakan salat.
• Mengajukan pertanyaan ihwal tata cara salat yang baik dan benar.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan pesan tersirat ibadah salat melalui pengamatan dan pengalaman di rumah, sekolah, dan di kawasan lain.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal pesan tersirat ibadah salat.
• Menguhubungkan pengalaman pengamalan ibadah salat dengan kondisi tertentu menyerupai di rumah, sekolah, atau kawasan lain.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pesan tersirat ibadah salat.
• Menyampaikan hasil pengamatan dan pengalaman melaksanakan ibadah salat di aneka macam tempat.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.11 Meyakini kebenaran kisah Nabi Yusuf a.s.
2.11 Menunjukkan sikap pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
3.11 Memahami kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s. Kisah
keteladanan Nabi Yusuf a.s • Menyimak kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Yusuf a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Yusuf a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contoh sikap Nabi Yusuf a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Yusuf a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Yusuf a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.12 Meyakini kebenaran kisah Nabi Syu’aib a.s.
2.12 Menunjukkan sikap jujur sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Syu’aib a.s
3.12 Memahami kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s.
4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Syu’aib a.s. Kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Syu‘aib a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Syu‘aib a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Syu‘aib a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Syu‘aib a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Syu‘aib a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.13 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
2.13 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu, sabar, rela berkorban, hormat dan patuh kepada orangtua sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
3.13 Memahami kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. Kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s • Menyimak kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contoh sikap Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.14 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.14 Menunjukkan sikap percaya diri dan berdikari sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw
• Menyimak kisah keteladanan Nabi Muhammad saw ihwal sikap percaya diri dan kemandirian.
• Mencermati sikap percaya diri dan kemandirian sebagai wujud dari keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contoh sikap percaya diri dan kemandirian Nabi Muhammad saw.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Muhammad saw (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Muhammad saw ihwal percaya diri dan kemandirian dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.

D. Kelas : IV
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan tartil.
2.1 Menunjukkan sikap kerjasama dan peduli sebagai implementasi dari pemahaman makna Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil.
3.1 Memahami Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan baik dan benar.
4.1.1 Membaca Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan tartil.
4.1.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan benar.
4.1.3 Menunjuk
kan hafalan Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan lancar.
Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil • Membaca Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan memperhatikan makhraj hurufnya secara klasikal, kelompok atau individual.
• Membaca secara berulang-ulang hingga hafal Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan memperhatikan makhraj hurufnya.
• Mendemontrasikan hafalan Q.S. al-Falaq dan al-Fil secara klasikal, kelompok atau individual.
• Memotivasi siswa bertanya, misalnya: mengapa membaca al-Qur’ān harus dengan makhrijul abjad yang benar?
• Bagaimana kalau kita salah membaca makharijul huruf?
• Diskusi ihwal arti Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil secara kelompok.
• Diskusi ihwal isi kandungan Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil secara kelompok.
• Menulis Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil dengan benar secara individu.
• Mencermati arti Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil.
• Mencermati isi kandungan Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil.
• Menyimpulkan kandungan Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal arti dan isi kandungan Q.S. al-Falaq dan Q.S. al-Fil secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.2 Meyakini Allah itu ada melalui pengamatan terhadap makhluk ciptaan-Nya di sekitar rumah dan sekolah.
2.2 Menunjukkan sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman Allah itu ada.
3.2 Memahami Allah itu ada melalui pengamatan terhadap makhluk ciptaan-Nya di sekitar rumah dan sekolah.
4.2 Melakukan pengamatan terhadap makhluk ciptaan Allah di sekitar rumah dan sekolah sebagai upaya mengenal Allah itu ada. Allah Swt. itu ada • Mencermati menyimak ihwal Allah Swt. itu ada secara klasikal, kelompok maupun individual.
• Mengamati gambar pola ihwal Allah Swt. itu ada secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal Allah Swt. itu ada.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya siapakah yang yang membuat alam semesta ini?
• Mendiskusikan isi gambar ihwal Allah Swt. itu ada baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal Allah Swt. itu ada.
• Mengidentifikasi bukti ihwal Allah itu ada.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal Allah Swt. itu ada secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal Allah Swt. itu ada Allah Swt. secara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.3 Meyakini adanya Allah Swt. Yang Maha Melihat, Maha Adil dan Maha Agung.
2.3 Menunjukkan sikap hati-hati, hormat dan kerjasama sebagai implementasi dari pemahaman makna al-Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
3.3 Memahami makna al-Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
4.3 Membaca al-Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim. Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim • Menyimak makna al-Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Mengamati lafal dan arti al-Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal lafal dan arti Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Mengajukan pertanyaan ihwal makna Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan lafal dan makna Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal makna Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Menguhubungkan ihwal isi hasil diskusi sifat Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim Allah Swt. dengan sikap insan dalam sikap sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal makna Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Menyampaikan hasil mencar ilmu ihwal lafal dan makna Asmau al-Husna: Al-Basir, Al-‘Adil, dan Al-‘Azim.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.4 Meyakini keberadaan malaikat-malaikat Allah Swt.
2.4 Menunjukkan sikap patuh sebagai implementasi dari pemahaman makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah.
3.4 Memahami makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah menurut pengamatan terhadap dirinya dan alam sekitar.
4.4 Melakukan pengamatan diri dan alam sekitar sebagai implementasi makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah. Iman kepada malaikat-malaikat Allah • Menyimak klarifikasi ihwal makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt. secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar diri dan alam sekitar baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal tentang makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
• Mendiskusikan isi gambar ihwal makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mengidentifikasi ihwal makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
• Menghubungkan kegiatan ihwal makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt. dengan kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi ihwal makna kepercayaan kepada malaikat-malaikat Allah Swt. secara individual atau kelompok
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.5 Meyakini adanya Rasul-rasul Allah Swt.
2.5 Menunjukkan sikap yang dipengaruhi oleh keimanan kepada para Rasul Allah Swt. yang tercermin dari sikap kehidupan sehari-hari.
3.5 Memahami makna kepercayaan kepada Rasul Allah.
4.5 Mencontohkan makna kepercayaan kepada Rasul Allah. Iman kepada Rasul Allah • Menyimak klarifikasi ihwal kepercayaan kepada Rasul Allah Swt. secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal tentang kepercayaan kepada Rasul Allah Swt.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah makna kepercayaan kepada Rasul Allah Swt.
• Mendiskusikan ihwal makna kepercayaan kepada Rasul Allah Swt. baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mengidentifikasi ihwal makna kepercayaan kepada Rasul Allah Swt.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal makna kepercayaan kepada Rasul Allah Swt.
• Menghubungkan kegiatan ihwal makna kepercayaan kepada Rasul Allah Swt. dengan kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi ihwal makna kepercayaan kepada Rasul Allah Swt. secara individual atau kelompok
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.6 Meyakini bahwa sikap santun dan menghargai sahabat sebagai cerminan dari iman.
2.6 Menunjukkan sikap santun dan menghargai teman.
3.6 Memahami sikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar.
4.6 Mencontohkan sikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar. Santun dan menghargai sahabat • Menyimak makna sikap santun dan menghargai teman.
• Mengamati makna sikap santun dan menghargai teman.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal sikap santun dan menghargai teman.
• Mengajukan pertanyaan ihwal sikap santun dan menghargai teman.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan sikap santun dan menghargai temanbaik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal sikap santun dan menghargai temanbaik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar.
• Menghubungkan pelajaran ihwal sikap santun dan menghargai temanbaik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar.
• Menyampaikan hasil diskusi sikap santun dan menghargai temanbaik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap santun dan menghargai teman.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.7 Meyakini bahwa sikap rendah hati sebagai cerminan dari iman.
2.7 Menunjukkan sikap rendah hati.
3.7 Memahami sikap rendah hati.
4.7 Mencontohkan sikap rendah hati. Sikap rendah hati • Menyimak klarifikasi ihwal sikap rendah hati.
• Mengamati gambar ihwal sikap rendah hati.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal sikap rendah hati.
• Mengajukan pertanyaan ihwal sikap rendah hati.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan ihwal sikap rendah hati.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal sikap rendah hati.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap rendah hati dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap rendah hati.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap rendah hati.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.8 Meyakini bahwa sikap ekonomis sebagai cerminan dari iman.
2.8 Menunjukkan sikap hemat.
3.8 Memahami sikap hemat.
4.8 Mencontohkan sikap hemat. Perilaku ekonomis • Menyimak klarifikasi ihwal sikap hemat.
• Mengamati gambar ihwal sikap hemat.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal sikap hemat.
• Mengajukan pertanyaan ihwal sikap hemat.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan ihwal sikap hemat.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal sikap hemat.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap ekonomis dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap hemat.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap hemat.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.9 Meyakini bahwa sikap jujur sebagai cerminan dari iman.
2.9 Menunjukkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
3.9 Memahami makna sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
4.9 Mencontohkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Makna sikap jujur • Menyimak klarifikasi ihwal makna sikap jujur.
• Mengamati gambar ihwal makna sikap jujur.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal makna sikap jujur.
• Mengajukan pertanyaan ihwal makna sikap jujur.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan ihwal makna sikap jujur.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal makna sikap jujur.
• Menguhubungkan pelajaran tentan makna sikap jujur dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal makna sikap jujur.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal makna sikap jujur.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.10 Meyakini bahwa sikap amanah sebagai cerminan dari iman.
2.10 Menunjukkan perilakuamanah dalam kehidupan sehari-hari.
3.10 Memahami makna sikap amanah dalam kehidupan sehari-hari.
4.10 Mencontohkan sikap amanah dalam kehidupan sehari-hari. Makna sikap amanah • Menyimak klarifikasi ihwal makna sikap amanah.
• Mengamati gambar ihwal makna sikap amanah.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal makna sikap amanah.
• Mengajukan pertanyaan ihwal makna sikap amanah.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan ihwal makna sikap amanah.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal makna sikap amanah.
• Menguhubungkan pelajaran tentan makna sikap amanah dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal makna sikap amanah.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal makna sikap amanah.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.11 Meyakini bahwa sikap hormat dan patuh kepada orangtuadan guru sebagai cerminan dari iman.
2.11 Menunjukkan sikap hormat dan patuh kepada orangtuadan guru.
3.11 Memahami makna sikap hormat dan patuh kepada orangtua, dan guru.
4.11 Mencontohkanperilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru. Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah kewajiban kalian kepada orangtuamu?
• Mendiskusikan isi gambar ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mengidentifikasi aneka macam kegiatan ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.12 Meyakini bahwa sikap gemar membaca sebagai cerminan dari iman.
2.12 Menunjukkan sikap gemar membaca.
3.12 Memahami manfaat gemar membaca.
4.12 Menunjukkan sikap gemar membaca. Perilaku gemar membaca • Menyimak klarifikasi ihwal manfaat gemar membaca.
• Mengamati gambar ihwal sikap gemar membaca.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal manfaat gemar membaca.
• Mengajukan pertanyaan ihwal manfaat gemar membaca.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan ihwal manfaat gemar membaca.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal manfaat gemar membaca.
• Menguhubungkan pelajaran tentan manfaat gemar membaca dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal manfaat gemar membaca.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal manfaat gemar membaca.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.13 Meyakini bahwa sikap pantang mengalah sebagai cerminan dari iman
2.13 Menunjukkan sikap pantang menyerah.
3.13 Memahami makna sikap pantang menyerah.
4.13 Menunjukkan sikap pantang menyerah. Makna sikap pantang mengalah • Menyimak klarifikasi ihwal makna sikap pantang menyerah.
• Mengamati gambar ihwal makna sikap pantang menyerah.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal makna sikap pantang menyerah.
• Mengajukan pertanyaan ihwal makna sikap pantang menyerah.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan ihwal makna sikap pantang menyerah.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal makna sikap pantang menyerah.
• Menguhubungkan pelajaran tentanmakna sikap pantang mengalah dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal makna sikap pantang menyerah.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal makna sikap pantang menyerah.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.14 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam bersuci dari hadas kecil.
2.14 Menunjukkan sikap higienis sebagai implementasi dari pemahaman tata cara bersuci dari hadas kecil.
3.14 Memahami tata cara bersuci dari hadas kecil sesuai ketentuan syari’at Islam.
4.14 Mempraktikkan tata cara bersuci dari hadas kecil sesuai ketentuan syari’at Islam.
Tatacara bersuci dari hadas kecil • Menyimak tata cara bersuci dari hadas kecil. secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar pola tata cara bersuci dari hadas kecil secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal tata cara bersuci dari hadas kecil.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya sebutkan bagaimana caranya bersuci dari hadas kecil?
• Mendiskusikan isi gambar pola tata cara bersuci dari hadas kecil baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mendiskusikan tata cara bersuci dari hadas kecil baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal tata cara bersuci dari hadas kecil.
• Mengidentifikasi tata cara bersuci dari hadas kecil.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pola tata cara bersuci dari hadas kecil.secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal pola tata cara bersuci dari hadas kecil secara individual atau kelompok.
• Mempraktikkan/Menyimulasikan tata bersuci baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.15 Menjalankan salat dengan tertib.
2.15 Menunjukkan sikap disiplin sebagai implementasi dari pemahaman makna ibadah salat
3.15 Memahami makna ibadah salat.
4.15.1 Menunjukkan pola makna ibadah salat.
4.15.2 Menceritakan pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah.
Makna ibadah salat • Menyimak makna ibadah salat.
• Mengamati pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal makna ibadah salat.
• Mengajukan pertanyaan ihwal pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan ihwal makna ibadah salat dan pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal makna ibadah salat dan pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah.
• Menguhubungkan ihwal isi hasil diskusi ihwal makna ibadah salat dan pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah dalam sikap sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal tentang makna ibadah salat dan pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah
• Menyampaikan hasil mencar ilmu ihwal makna ibadah salat dan pengalaman melaksanakan salat di rumah dan masjid lingkungan sekitar rumah
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru
1.16 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ayyub a.s.
2.16 Menunjukkan sikap sabar sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s.
3.16 Memahami kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s.
4.16 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s. Kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Ayyub a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Ayyub a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Ayyub a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Ayyub a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Ayyub a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Ayyub a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Ayyub a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.17 Meyakini kebenaran kisah Nabi Zulkifli a.s.
2.17 Menunjukkan sikap rendah hati sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
3.17 Memahami kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
4.17 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s. Kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Zulkifli a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Zulkifli a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Zulkifli a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Zulkifli a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Zulkifli a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Zulkifli a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.18 Meyakini kebenaran kisah Nabi Harun a.s.
2.18 Menunjukkan sikap kasih sayang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
3.18 Memahami kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
4.18 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Harun a.s. Kisah keteladanan Nabi Harun a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Harun a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Harun a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Harun a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Harun a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Harun a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Harun a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Harun a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.19 Meyakini kebenaran kisah Nabi Musa a.s.
2.19 Menunjukkan sikap berani dan sikap pantang mengalah sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
3.19 Memahami kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
4.19 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Musa a.s. Kisah keteladanan Nabi Musa a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Musa a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Musa a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Musa a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Musa a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Musa a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Musa a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.20 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.20 Menunjukkan sikap santun dan menghargai teman, baik di rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
3.20 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.20 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Mengamati isi kisah Nabi Muhammad saw. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Muhammad saw. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Muhammad saw. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Muhammad saw. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.21 Meyakini keimanan Wali Songo kepada Allah Swt.
2.21 Menunjukkan sikap peduli dan rendah hati sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Wali Songo
3.21 Memahami kisah keteladanan Wali Songo.
4.21 Menceritakan kisah keteladanan Wali Songo. Kisah keteladanan Wali Songo • Menyimak kisah keteladanan kisah keteladanan Wali Songo secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar pola keteladanan kisah keteladanan Wali Songo baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal ketelaladanan kisah keteladanan Wali Songo.
• Mengajukan pertanyaan terkait dengan keteladanan kisah keteladanan Wali Songo.
• Secara berkelompok mendiskusikan sikap terpuji yang terdapat pada kisah keteladanan kisah keteladanan Wali Songo.
• Secara berpasangan mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan kisah keteladanan Wali Songo baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan kisah keteladanan Wali Songo secara individual atau kelompok.
• Menguhubungkan kisah keteladanan kisah keteladanan Wali Songo dengan sikap kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan kisah keteladanan Wali Songo secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.


E. Kelas : V
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan tartil.
2.1 Menunjukkan sikap saling mengingatkan dan berpegang teguh sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un.
3.1 Memahami makna Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan benar.
4.1.1 Membaca Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan baik dan benar.
4.1.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan baik dan benar.
4.1.3 Menunjukkan hafalanQ.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan baik dan benar.
Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un • Membaca Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan memperhatikan makhraj hurufnya secara klasikal, kelompok atau individual.
• Membaca secara berulang-ulang hingga hafal Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan memperhatikan makhraj hurufnya.
• Mendemontrasikan hafalan Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un secara klasikal, kelompok atau individual.
• Memotivasi siswa bertanya, misalnya: mengapa membaca al-Qur’ān harus dengan makhrijul abjad yang benar?
• Bagaimana kalau kita salah membaca makharijul huruf?
• Diskusi ihwal arti Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un secara kelompok.
• Diskusi ihwal isi kandungan Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un secara kelompok.
• Menulis Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un dengan benar secara individu.
• Mencermati arti Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un.
• Mencermati isi kandungan Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un.
• Menyimpulkan kandungan Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal arti dan isi kandungan Q.S. at-Tin dan Q.S. al-Ma’un secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.2 Meyakini adanya Allah Swt. Yang Maha Mematikan, Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri dan Maha Esa.
2.2 Menunjukkan sikap berani, peduli, berdikari dan teguh pendirian sebagai implementasi dari pemahaman makna al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, danal-Ahad.
3.2 Memahami makna al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad.
4.2 Membaca al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad Asmaul Husna: al- al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad • Membaca buku teks ihwal Asmaul Husna: al-Mumit, al-Hayy, Al-Qayyum, dan al-Ahad.
• Mengamati tayangan ihwal al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad.
• Memotivasi siswa bertanya, berkaitan dengan al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad. Misalnya: mengapa Allah Swt. menghidupkan insan dan Allah Swt. pula yang mematikan?
• Diskusi ihwal al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad secara klasikal atau individual.
• Menujukkan bukti al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad dalam kehidupan sehari-hari.
• Menganalisis buktial-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyimpulkan bukti al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal arti al-Asmau al-Husna: al-Mumit, al-Hayy, al-Qayyum, dan al-Ahad secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.3 Meyakini keberadaan Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi.
2.3 Menunjukkan sikap sabar dan jujur sebagai implementasi dari pemahaman mengenal nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi.
3.3 Memahami nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi.
4.3 Menghafal nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi. Nama-nama Rasul Allah dan Rasul Ulul ‘Azmi • Mencermati nama-nama Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi secara klasikal atau individual.
• Mendiskusikan nama-nama Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi secara kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal nama-nama Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi secara kelompok.
• memotivasi siswa bertanya, contohnya : mengapa terdapat Rasul Ulul ‘Azmi?
• Apa bukti/peristiwa seseorang dikategorikan Rasul Ulul ‘Azmi?
• Diskusi ihwal arti Nama-nama Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi secara klasikal atau individual.
• Menujukkan perbedaan Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi.
• Menganalisis perbedaan Rasul Allah Swt. dan Rasul Ulul ‘Azmi.
• Menganalisis mukjizat Rasul Ulul ‘Azmi.
• Menyimpulkan bukti Rasul Ulul ‘Azmi.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal Nama-nama Rasul Allah SWT. dan Rasul Ulul ‘Azmisecara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.4 Meyakini adanya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya sebagai implementasi rukun iman.
2.4 Menunjukkan sikap percaya diri sebagai implementasi dari pemahaman makna diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya.
3.4 Memahami makna diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya sebagai implementasi rukun iman.
4.4 Menunjukkan makna diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya sebagai implementasi rukun iman. Kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya • Mendengar klarifikasi kitab suci dan para nabi yang menerimanya.
• Mencermati makna diturunkannya kitab-kitab suci melalui rasul-rasul-Nya secara klasikal atau individual.
• Memotivasi siswa bertanya, misalnya:
• Mengapa kita berpedoman pada anutan al-Qur’ān?
• Apa saja nilai-nilai yang ada dalam al-Qur’ān?
• Mendiskusikan ihwal kandungan kitab suci yang diberikan kepada para rasul
• Menganalisis kandungan masing-masing kitab suci Allah Swt.
• Menganalisis nilai-nilai pedoman hidup dalam al-Qur’ān.
• Menyimpulkan nilai-nilai pedoman hidup dalam al-Qur’ān.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal isi kandungan ayat-ayat al-Qur’ān yang dibaca secara kelompok atau individual.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.5 Meyakini bahwa sikap jujur sebagai cerminan dari iman.
2.5 Menunjukkan sikap jujur dalam kehidupan sehai-hari.
3.5 Memahami makna sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menunjukkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Makna sikap jujur • Menyimak klarifikasi ihwal makna sikap jujur.
• Mengamati gambar ihwal makna sikap jujur.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal makna sikap jujur.
• Mengajukan pertanyaan ihwal makna sikap jujur.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan ihwal makna sikap jujur.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal makna sikap jujur.
• Menguhubungkan pelajaran tentan makna sikap jujur dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal makna sikap jujur.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal makna sikap jujur.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.6 Meyakini bahwa hormat dan patuh kepada orangtua dan guru sebagai cerminan dari iman.
2.6 Menunjukkan sikap hormat dan patuh kepada orangtua, dan guru.
3.6 Memahami makna hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
4.6 Mencontohkan sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru. Hormat dan patuh kepada orangtua dan guru • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah kewajiban kalian kepada orangtuamu?
• Mendiskusikan isi gambar ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Mengidentifikasi aneka macam kegiatan ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi sikap hormat dan patuh kepada orangtua dan guru secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.7 Meyakini bahwa sikap saling menghargai sesama insan sebagai cerminan dari iman.
2.7 Menunjukkan sikap saling menghargai sesama manusia.
3.7 Memahami makna saling menghargai sesama manusia.
4.7 Mencontohkan sikap saling menghargai sesama manusia. Sikap menghargai • Menyimak klarifikasi ihwal sikap menghargai.
• Mengamati gambar ihwal sikap menghargai.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal tentang sikap menghargai.
• Mengajukan pertanyaan ihwal tentang sikap menghargai.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan ihwal sikap menghargai.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal sikap menghargai.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap menghargai dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap menghargai.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap menghargai.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.8 Meyakini bahwa sikap sederhana sebagai cerminan dari iman.
2.8 Menunjukkan sikap sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
3.8 Memahami makna sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
4.8 Mencontohkan sikap sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Sikap sederhana • Menyimak klarifikasi ihwal makna sikap sederhana.
• Mengamati gambar ihwal sikap sederhana.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal tentang sikap sederhana.
• Mengajukan pertanyaan ihwal tentang sikap sederhana.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan ihwal sikap sederhana.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal sikap sederhana.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap sederhana dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap sederhana.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap sederhana.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.

1.9 Meyakini bahwa Ikhlas bersedekah sebagai cerminan dari iman
2.9 Menunjukkan sikap Ikhlas bersedekah dalam kehidupan sehari-hari.
3.9 Memahami makna Ikhlas bersedekah dalam kehidupan sehari-hari.
4.9 Mencontohkan sikap Ikhlas bersedekah dalam kehidupan sehari-hari. Makna lapang dada bersedekah • Menyimak makna lapang dada beramal.
• Mengamati gambar/tayangan yang berkaitan dengan lapang dada beramal.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal makna lapang dada beramal.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan lapang dada beramal.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal lapang dada beramal.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal lapang dada bersedekah sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal lapang dada beramal.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan lapang dada beramal.
1.10 Menjalankan kewajiban puasa bulan pahala sebagai implementasi dari pemahaman rukun Islam.
2.10 Menunjukkan sikap sabar dan pengendalian diri sebagai implementasi dari pemahaman pesan tersirat puasa Ramadan.
3.10 Memahami pesan tersirat puasa bulan pahala yang sanggup membentuk etika mulia.
4.10 Menunjukkan pesan tersirat puasa bulan pahala yang sanggup membentuk etika mulia. Hikmah puasa bulan pahala • Menyimak klarifikasi pesan tersirat puasa Ramadan.
• Mencermati dongeng pengalaman puasa bulan pahala di rumah dan sekolah.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal pesan tersirat puasa bulan pahala menyerupai apa yang dialami atau dirasakan dikala melaksanakan puasa di bulan Ramadan.
• Mengajukan pertanyaan ihwal pesan tersirat puasa Ramadan.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan pesan tersirat puasa bulan pahala melalui pengamatan dan pengalaman di rumah, sekolah, dan di kawasan lain.
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal pesan tersirat ibadah salat.
• Menguhubungkan pengalaman pengamalan ibadah salat dengan kondisi tertentu menyerupai di rumah, sekolah, atau kawasan lain.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pesan tersirat puasa Ramadan.
• Menyampaikan hasil pengamatan dan pengalaman melaksanakan puasa Ramadan.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.11 Menjalankan salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān di bulan bulan pahala sebagai wujud ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.
2.11 Menunjukkan sikap tekun sebagai implementasi dari pemahaman pelaksanaan salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān.
3.11 Memahami pelaksanaan salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān.
4.11 Mempraktikkan tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān.
Salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān • Menyimak klarifikasi ihwal salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān
• Menyimak tatacara tarawih dan tadarus al-Qur’ān secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal pelaksanaan tarawih dan tadarus al-Qur’ān.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya Bagaimana praktik atau tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān?
• Mendiskusikan isi gambar pola tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān baik secara klasikal maupun kelompok.
• Mendiskusikan tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān.
• Mengidentifikasi kegiatan tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pola tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal pola tatacara salat tarawih dan tadarus al-Qur’ān secara individual atau kelompok.
• Mempraktikkan/Menyimulasikan tatacara salat tarawih baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar.
• Menyajikan tatacaratadarus al-Qur’ān baik secara individual maupun perwakilan kelompok dengan baik dan benar.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.12 Meyakini kebenaran kisah Nabi Dawud a.s.
2.12 Menunjukkan sikap berani sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Dawud a.s.
3.12 Memahami kisah keteladanan Nabi Dawud a.s.
4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Dawud a.s. Kisah keteladanan Nabi Dawud a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Dawud a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Dawud a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Dawud a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Dawud a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Dawud a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Dawud a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Dawud a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Dawud a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Dawud a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.13 Meyakini kebenaran kisah Nabi Sulaiman a.s.
2.13 Menunjukkan sikaprendah hati sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Sulaiman a.s.
3.13 Memahami kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s.
4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s. Kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Sulaiman a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Sulaiman a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Sulaiman a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Sulaiman a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Sulaiman a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Sulaiman a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.14 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ilyas a.s.
2.14 Menunjukkan sikapsabar sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Ilyas a.s.
3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s.
4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s. Kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Ilyas a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Ilyas a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Ilyas a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Ilyas a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Ilyas a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Ilyas a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Ilyas a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.15 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ilyasa’ a.s.
2.15 Menunjukkan sikapkerjasama sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Ilyasa’ a.s.
3.15 Memahami kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s.
4.15 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s. Kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Ilyasa’ a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Ilyasa’ a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Ilyasa’ a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Ilyasa’ a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Ilyasa’ a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.16 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.16 Menunjukkan sikapjujur dan peduli sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Muhammad saw.
3.16 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.16 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Mengamati isi kisah Nabi Muhammad saw. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Muhammad saw. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Muhammad saw. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Muhammad saw. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.17 Meyakini kebenaran kisah Luqman sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān.
2.17 Menunjukkan sikap rendah hati sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Luqman sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān.
3.17 Memahami kisah keteladanan Luqman sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān.
4.17 Menceritakan kisah keteladanan Luqman sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān. Kisah Luqman dalam al-Qur’ān • Menyimak kisah keteladanan kisah keteladanan Luqman secara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar pola keteladanan kisah keteladanan Luqman baik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal ketelaladanan kisah keteladanan Luqman.
• Mengajukan pertanyaan terkait dengan keteladanan kisah keteladanan Luqman.
• Secara berkelompok mendiskusikan sikap terpuji yang terdapat pada kisah keteladanan kisah keteladanan Luqman.
• Secara berpasangan mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan kisah keteladanan Luqman baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan kisah keteladanan Luqman secara individual atau kelompok.
• Menguhubungkan kisah keteladanan kisah keteladanan Luqman dengan sikap kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan kisah keteladanan Luqman secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.

F. Kelas : VI
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
1.1 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan tartil.
2.1 Menunjukkan sikap toleran,simpati, waspada, berbaik sangka dan hidup rukunsebagai implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13.
3.1 Memahami makna Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan benar.
4.1.1 Membaca Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan terang dan benar.
4.1.2 Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan benar.
4.1.3 Menunjukkan hafalanQ.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan benar Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 • MembacaQ.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan memperhatikan makhraj hurufnya secara klasikal, kelompok atau individual.
• Membaca secara berulang-ulang hingga hafal Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan memperhatikan makhraj hurufnya.
• Mendemontrasikan hafalan Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13, secara klasikal, kelompok atau individual.
• Memotivasi siswa bertanya, misalnya: mengapa membaca al-Qur’ān harus dengan makhrijul abjad yang benar?
• Bagaimana kalau kita salah membaca makharijul huruf?
• Diskusi ihwal Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 secara kelompok.
• Diskusi ihwal isi kandungan Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 secara kelompok.
• Menulis Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 dengan benar secara individu.
• Mencermati arti Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13.
• Mencermati isi kandungan Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13.
• Menyimpulkan kandungan Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal arti dan isi kandungan Q.S. al-Kafirun, Q.S. al-Maidah/5:2-3 dan Q.S. al- Hujurat/49:12-13 secara kelompok
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah)
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru
1.2 Meyakini adanya Allah Swt. Tempat meminta, Maha Berkuasa, Maha Mendahulukan dan Maha Kekal.
2.2 Menunjukkan sikappeduli sebagai implementasi dari pemahaman makna al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi.
3.2 Memahami makna al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi.
4.2 Membaca al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi. • Membaca buku teks ihwal al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi
• Mengamati tayangan ihwal al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi.
• Memotivasi siswa bertanya, berkaitan dengan al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi. Misalnya: mengapa kita harus memohon pertolongan kepada Allah Swt?
• Diskusi ihwal al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi secara klasikal atau individual.
• Menujukkan bukti al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi dalam kehidupan sehari-hari.
• Menganalisis buktial-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyimpulkan bukti al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi dalam kehidupan sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal arti al-Asmau al-Husna: As-Samad, Al-Muqtadir, Al-Muqaddim, dan Al-Baqi secara kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.3 Meyakini adanya hari simpulan sebagai implementasi dari pemahaman Rukun Iman.
2.3 Menunjukkan perilakurendah hati yang mencerminkan kepercayaan kepada hari akhir.
3.3 Memahami pesan tersirat beriman kepada hari simpulan yang sanggup membentuk sikap etika mulia.
4.3 Menunjukkan pola pesan tersirat beriman kepada hari simpulan yang sanggup membentuk sikap etika mulia. Hikmah beriman kepada hari simpulan • Menyimak klarifikasi ihwal pesan tersirat beriman kepada hari simpulan secara klasikal atau individual
• Memotivasi siswa bertanya, misalnya: Apa pesan tersirat beriman kepada hari akhir?
• Apa pola prilaku yang mencerminkan kepercayaan kepada hari akhir!
• Diskusi ihwal pesan tersirat beriman pada hari akhir.
• Menganalisis sikap yang mencerminkan kepercayaan kepada hari akhir.
• Mengidentifikasi hikmah-hikmah beriman pada hari akhir.
• Menyimpulkan hasil identifikasi (hikmah pada hari akhir).
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pesan tersirat pada hari akhir
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah)
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru
1.4 Menyakini adanya qadha dan qadar.
2.4 Menunjukkan perilakuberserah diri kepada Allah Swt. yang mencerminkan kepercayaan kepada qadha dan qadar.
3.4 Memahami pesan tersirat beriman kepada qadha dan qadar yang sanggup membentuk sikap etika mulia.
4.4 Menunjukkan pesan tersirat beriman kepada qadha dan qadar yang sanggup membentuk sikap etika mulia.
Hikmah beriman kepada qadha dan qadar • Menyimak klarifikasi ihwal makna beriman kepada qadha dan qadar.
• Menyimak klarifikasi ihwal pola qadha dan qadar.
• Mengamati gambar ihwal pola qadha dan qadar.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal tentang pesan tersirat beriman kepada qadha dan qadar.
• Mengajukan pertanyaan ihwal tentangcontoh qadha dan qadar.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan ihwal pesan tersirat beriman kepada qadha dan qadar beserta contohnya.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal pesan tersirat beriman kepada qadha dan qadar serta contohnya.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal pola qadha dan qadar dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pesan tersirat beriman kepada qadha dan qadar serta contoh.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal pesan tersirat beriman kepada qadha dan qadar serta contohnya.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.5 Meyakini bahwa sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga sebagai cerminan dari iman.
2.5 Menunjukkan sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
3.5 Memahami sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
4.5 Mencontohkan sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga. Hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga • Menyimak klarifikasi pentingnya mempunyai sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara klasikal atau individual.
• Mengamati gambar/tayangan pola sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
• Mengajukan pertanyaan, contohnya apakah kewajiban kalian kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga?
• Mendiskusikan isi gambar ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
• Mendiskusikan isi gambar sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi kelompok ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
• Mengidentifikasi aneka macam kegiatan ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara individual atau kelompok.
• Mencontohkan dengan cara bermain peran/simulasi sikap hormat dan patuh kepada orangtua, guru dan sesama anggota keluarga secara individual maupun kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
1.6 Meyakini bahwa sikap toleran dan simpatik terhadap sesama sebagai cerminan dari iman.
2.6 Menunjukkan sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
3.6 Memahami sikap toleran dan simpatik terhadap sesama sebagai wujud dari pemahaman Q.S. al-Kafirun.
4.6 Menunjukkan sikap toleran dan simpatik terhadap sesama sebagai wujud dari pemahaman Q.S. al-Kafirun. Sikap toleran dan simpatik terhadap sesama • Menyimak klarifikasi ihwal sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Mengamati gambar ihwal sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Mengajukan pertanyaan ihwal sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Secara kelompok kecil mendiskusikan ihwal sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Membuat catatan hasil diskusi kelompok ihwal sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap toleran dan simpatik terhadap sesama dengan sikap dan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap toleran dan simpatik terhadap sesama.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.7 Menjalankan kewajiban berzakat sebagai implementasi dari pemahaman rukun Islam.
2.7 Menunjukkan sikap peduli sebagai implementasi dari pemahaman pesan tersirat zakat, infaq dan sedekah sebagai implementasi dari rukun Islam.
3.7 Memahami pesan tersirat zakat, infaq dan sedekah sebagai implementasi dari rukun Islam.
4.7 Menunjukkan pesan tersirat zakat, infaq dan sedekah sebagai implementasi dari rukun Islam. Hikmah zakat, infaq dan sedekah • Menyimak pesan tersirat zakat, infaq dan sedekah secara klasikal atau individual.
• memotivasi siswa bertanya, misalnya: Apa pesan tersirat zakat, infaq dan sedekah?
• Diskusi ihwal pesan tersirat zakat, infaq dan sedekah.
• Mengidentifikasi pesan tersirat zakat, infaq dan sedekah.
• Menyimpulkan hasil identifikasi pesan tersirat zakat, infaq dan sedekah.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal pesan tersirat zakat, infaq dan sedekah.
• Menanggapi hasil presentasi atau diskusi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat resume dibantu dan dibimbing guru.
1.8 Meyakini kebenaran kisah Nabi Yunus a.s.
2.8 Menunjukkan sikap tanggung jawab sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Yunus a.s.
3.8 Memahami kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
4.8 Menceritakankisah keteladanan Nabi Yunus a.s.

Kisah keteladanan Nabi Yunus a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Yunus a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Yunus a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Yunus a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Yunus a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Yunus a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Yunus a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Yunus a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.9 Meyakini kebenaran kisah Nabi Zakariya a.s.
2.9 Menunjukkan sikapkasih sayang sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Zakariya a.s.
3.9 Memahami kisah keteladanan Nabi Zakariya a.s.
4.9 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Zakariya a.s. Kisah keteladanan Nabi Zakariya a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Zakariya a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Zakariya a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Zakariya a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Zakariya a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Zakariya a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Zakariya a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Zakariya a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Zakariya a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Zakariya a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.10 Meyakini kebenaran kisah Nabi Yahya a.s.
2.10 Menunjukkan sikappatuh dan taat sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Yahya a.s.
3.10 Memahami kisah keteladanan Nabi Yahya a.s.
4.10 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Yahya a.s. Kisah keteladanan Nabi Yahya a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Yahya a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Yahya a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Yahya a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Yahya a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Yahya a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Yahya a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Yahya a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Yahya a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Yahya a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.11 Meyakini kebenaran kisah Nabi Isa a.s.
2.11 Menunjukkan sikappeduli sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Isa a.s.
3.11 Memahami kisah keteladananNabi Isa a.s.
4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Isa a.s. Kisah keteladanan Nabi Isa a.s. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Isa a.s.
• Mengamati isi kisah Nabi Isa a.s. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Isa a.s.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Isa a.s. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Isa a.s. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Isa a.s.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Isa a.s. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Isa a.s.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Isa a.s.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.12 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.12 Menunjukkan sikap semangat dalam mencar ilmu sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan Nabi Muhammad saw.
3.12 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. Kisah keteladanan Nabi Muhammad saw. • Menyimak kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Mengamati isi kisah Nabi Muhammad saw. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap Nabi Muhammad saw. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan Nabi Muhammad saw. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menguhubungkan pelajaran ihwal sikap keteladanan Nabi Muhammad saw. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan Nabi Muhammad saw.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.13 Meyakini kebenaran kisah sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
2.13 Menunjukkan sikap peduli sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
3.13 Memahami kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
4.13 Menceritakan kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. Kisah Keteladanan Nabi Sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. • Menyimak kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
• Mengamati isi kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. yang perlu diteladani (diimplementasikan).
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal apa saja sikap teladan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
• Mengajukan pertanyaan ihwal contoh-contohsikap teladan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. yang hendak diteladani.
• Secara kelompok kecil mendiskusikankisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. (mengidentifikasi).
• Membuat catata hasil diskusi kelompok ihwal kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw..
• Menguhubungkan pelajaran tentangkisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw. dengan sikap warga sekolah sehari-hari.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal kisah keteladanan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
• Menyampaikan hasil pengamatan ihwal sikap warga sekolah sehari-hari terkait dengan sikap teladan sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.
• Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.
1.14 Meyakini kebenaran kisah Ashabul Kahfisebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān.
2.14 Menunjukkan sikap teguh pendirian sebagai implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān.
3.14 Memahami kisah keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān.
4.14 Menceritakan kisah keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat dalam al-Qur’ān. Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi • Menyimak kisah keteladanan Ashabul Kahfisecara klasikal maupun individual.
• Mengamati gambar pola keteladanan Ashabul Kahfibaik secara klasikal atau individual.
• Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan ihwal kisah keteladanan Ashabul Kahfi
• Mengajukan pertanyaan, misalnya: Siapakah Ashabul Kahfi itu?
• Mendiskusikan isi gambar ihwal keteladanan Ashabul Kahfi baik secara klasikal maupun kelompok.
• Membuat rumusan hasil diskusi ihwal keteladanan Ashabul Kahfi.
• Mengidentifikasi sikap terpuji dari kisah keteladanan Ashabul Kahfi.
• Menyampaikan kisah singkat ihwal insiden penting dan sikap terpuji Ashabul Kahfisecara individu maupun perwakilan kelompok.
• Menyampaikan hasil diskusi ihwal keteladanan Ashabul Kahfi secara kelompok.
• Menyimpulkan hasil diskusi kelompok ihwal keteladanan Ashabul Kahfisecara individual atau kelompok.
• Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengonfirmasi, menyanggah).
• Membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.

Demikian goresan pena tentang:

Download Silabus Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI BP) SD (SD)/MI Kelas 1,2,3,4,5,6 Kurikulum 2013 Revisi 2016 pdf

Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu!

0 Response to "Download Silabus Pai Dan Kebijaksanaan Pekerti Sd/Mi Kelas 1,2,3,4,5,6 K-13 Revisi 2016 Pdf"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel