Prosedur Dan Mekanisme Ujian Nasional Berbasis Komputer/Unbk
Begini Mekanisme Ujian Nasional Berbasis Komputer/UNBK Perpaduan Online dan Offline
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sering disebut dengan Computer Based Test (CBT) merupakan sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan.
Sistem ujian ini bukan berarti bahwa ujian seluruhnya memakai/menerapkan sistem daring (online). UNBK merupakan perpaduan sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya, dan menerapkan sistem daring dan luring (offline).
Guna lebih menjamin keamanan dari kemungkinan adanya kebocoran, soal-soal yang diunduh ini tidak dapat serta merta dibuka. Soal-soal hanya dapat dibuka pada dikala pelaksanaan UNBK, ketika siswa mengisikan username, sandi, dan token. "Token ini dikirimkan sepuluh menit sebelum pelaksanaan ujian. Kita kirim lewat sistem, dan juga dalam bentuk SMS blast," papar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Moch Abduh, di Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di Sekolah Menengah Pertama Indonesia Singapura dan Sekolah Menengah Pertama Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan ujian pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Selanjutnya secara sedikit demi sedikit pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 Sekolah Menengah kejuruan di 29 Provinsi dan Luar Negeri. Pada tahun 2016 dilaksanakan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 4382 sekolah yang tediri dari 984 SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK. Jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun 2017 melonjak tajam menjadi 30.577 sekolah yang terdiri dari 11.096 SMP/MTs, 9.652 SMA/MA dan 9.829 SMK.
Penyelenggaraan UNBK dikala ini menggunakan sistem semi-online adalah soal dikirim dari server sentra secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server sentra secara online (upload).
Berikut merupakan bagan/ skema dari penyelenggaraan UNBK tersebut:
Ketika pelaksanaan ujian, tidak dibutuhkan adanya jaringan internet. Saat siswa mengerjakan ujian, komputer yang dipakai siswa dilayani oleh komputer lokal di sekolah. Peserta ajar tidak usah khawatir, apabila listrik down maka balasan mereka tetap tersimpan di komputer server lokal. Setelah sesi UNBK final dilaksanakan, proktor akan mengirimkan balasan akseptor ajar ke server pusat. Ketika mengirimkan balasan ke server pusat, gres dibutuhkan adanya koneksi internet.
Salah satu penjamin lancarnya keberlangsungan selama pelaksanaan UNBK sangat ditunjang oleh proktor dan teknisi. Proktor bertugas melakukan urutan-urutan proses UNBK, mulai dari mengunduh soal, merilis token, hingga mengunggah balasan siswa. Teknisi bertugas menjamin komputer dan jaringan komputer berjalan baik.
Sekian goresan pena yang berjudul:
0 Response to "Prosedur Dan Mekanisme Ujian Nasional Berbasis Komputer/Unbk"
Posting Komentar