Ult Kemendikbud Menjadi Referensi Upt Kemendikbud Di Daerah
Pengelolaan Layanan Publik Yang Cepat Sangat Dipengaruhi Oleh Dukungan Kebijakan
Unit Layanan Terpadu atau ULT Kemendikbud menjadi tumpuan UPT Kemendikbud di daerah dan juga oleh forum lain dalam cara mengelola layanan publik. Kemendikbud juga mermperoleh apresiasi dari Kantor Staf Presiden melalui LAPOR, sebagai Kementerian Pengelola Laporan Terbaik atas kinerja ULT. Kabag Layanan Terpadu, Setiono memaprkan, selain tunjangan kebijakan, untuk membangun suatu layanan publik, perlu disiapkan sarana dan prasarana dan juga SDM yang menguasai produk layanan, standar pelayanan dan SOP, serta anggaran yang memadai.
Setiono memberikan rasa syukurnya bahwa ULT Kemendikbud semakin berkembang alasannya adanya tunjangan pimpinan di tingkat eselon I dan II. "Mulai dari terbitnya Surat Edaran Sesjen mengenai pelaksanaan layanan satu pintu di ULT, adanya SK Petugas Layanan yang ditandatangani Mendikbud untuk memperhatikan kesejahteraan dan memotivasi petugas, penyediaan suplai penambah daya tahan badan bagi petugas pelayanan, serta tunjangan pimpinan eselon di tingkat unit utama untuk menugaskan stafnya di ULT," jelasnya ketika menyambut kedatangan rombongan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah di Kantor Kemendikbud, Jakarta, (24/7/2018).
Ia menjelaskan, pada awalnya petugas layanan publik di ULT diikutkan pembinaan selama dua ahad dengan mengundang para jago layanan publik untuk memperlihatkan bahan seputar bagaimana cara melayani masyarakat yang baik serta bagaimana penyusunan standar pelayannan dan standar operasional prosedur. Berkilas balik sejenak, Setiono mengungkapkan bahwa embrio layanan publik sudah ada sebelum adanya ULT. "Dulu tempatnya berjulukan Gerai Informasi dan Media," kata dia yang sudah memimpin ULT semenjak tahun 2015.
Namun, ia tak menampik adanya lika liku dalam membangun ULT sampai menyerupai kini ini. "Salah satu tantangannya ialah menyinergikan seluruh layanan yang sebelumnya tersebar di masing-masing unit utama supaya diselenggarakan di satu tempat, yakni ULT. "Kesampingkan ego dalam membangun ULT," tegasnya.
Yang tidak kalah penting dalam mengelola layanan publik ialah penilaian layanan supaya terus berkembang semakin berkualitas dan memudahkan pengguna layanan. "Jika pelayanan ingin bagus, harus ada SP dan SOP yang dievaluasi secara berkala. Selain itu, observasi apa yang menjadi kebutuhan dan impian masyarakat," kata Setiono.
ULT ketika ini sudah menggagas layanan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Daring dengan maksud memberi fasilitas dan rasa keadilan kepada masyarakat khususnya guru dan tenaga kependidikan di kawasan yang tidak sanggup tiba pribadi ke Jakarta.
Tidak hanya itu, rencananya ULT akan menciptakan aplikasi antrean daring (online) supaya pengunjung ULT yang tiba ke Jakarta lebih gampang untuk melaksanakan registrasi sehingga tamu yang akan berkunjung sudah mengetahui berapa nomor antreannya dan kapan ia akan menerima layanan.
Dalam sambutannya Kepala Bagian Umum LPMP Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti, menyampaikan bahwa kedatangannya bersama rombongan dimaksudkan untuk menguatkan penguasaan bahan layanan yang akan disediakan ULT di LPMP. "Rencananya keberadaan kami sampai tanggal 26 Juli 2018 mendatang bertujuan untuk menggali ilmu dan menambah pemahaman terkait implementasi ULT di daerah, khususnya LPMP di Jawa Tengah," katanya.
Demikian goresan pena tentang
0 Response to "Ult Kemendikbud Menjadi Referensi Upt Kemendikbud Di Daerah"
Posting Komentar