Kemendikbud Telah Miliki Laboratorium Kebinekaan Pembelajaran Bahasa
Image by: badanbahasa.kemdikbud |
Kemendikbud Kini Miliki Laboratorium Kebinekaan untuk Pembelajaran Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kini mempunyai kemudahan baru, yaitu Laboratorium Kebinekaan. Laboratorium Kebinekaan itu dirancang sebagai sarana pembelajaran untuk pelajar, mahasiswa, dan masyarakat luas, perihal kebinekaan bahasa dan sastra di Indonesia.
Laboratorium Kebinekaan menyajikan aplikasi “Laboratorium Kebinekaan”, berisi sajian informasi yang berkaitan dengan bahasa dan sastra daerah, dengan tujuh sajian utama, yakni:
- Menu pertama perihal deskripsi bahasa tempat di Indonesia;
- Rekaman video mengenai kosakata dasar bahasa tempat di Indonesia;
- Ekspresi bahasa tempat di Indonesia yang mencakup dongeng rakyat, sastra, dan kesenian;
- Transkripsi dan terjemahan dongeng rakyat bahasa tempat di Indonesia;
- Cerita rakyat bahasa tempat di Indonesia;
- Peta kebinekaan yang berisi sajian pencarian di tempat mana bahasa tempat dituturkan; dan
- Kamus bahasa-bahasa tempat di Indonesia.
Laboratorium Kebinekaan merupakan salah satu kemudahan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, melalui Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK). Laboratorium ini berada di Gedung Arjuna, Kantor PPSDK, di Jalan Anyar, Kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor, Jawa Barat. Namun, hingga ketika ini Laboratorium Kebinekaan belum dibuka untuk publik alasannya yaitu belum diresmikan.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) menggelar program Sosialisasi Laboratorium Kebinekaan, bertempat di Gedung Arjuna, PPSDK, Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada hari Rabu, 14 Desember 2016. Kegiatan sosialisasi itu bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan dan keberagaman bahasa di Indonesia, serta keberadaan dan fungsi laboratorium kebinekaan kepada masyarakat sebagai pemangku kepentingan.
Laboratorium kebinekaan tersebut dirancang sebagai sarana pembelajaran untuk siswa, mahasiswa, dan masyarakat luas perihal kebinekaan bahasa di Indonesia. Laboratorium kebinekaan dibangun dengan maksud untuk mendokumentasikan 646 bahasa tempat yang berada di seluruh Indonesia, beserta sastranya. Selain itu, juga menyajikan beberapa unsur kebudayaan yang terkait eksklusif dengan kebahasaan dan kesastraan.
Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. selaku Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), mengambarkan bahwa laboratorium kebinekaan tersebut akan diperkenalkan ke aneka macam kalangan. “Apabila sudah diresmikan nantinya, laboratorium kebinekaan ini akan diperkenalkan kepada aneka macam kalangan, khususnya para siswa SD, SMP, SMA, dan Mahasiswa. Mereka akan diperkenalkan aneka macam keberagaman bahasa itu dan dibutuhkan akan semakin mengingatkan kepada kita bahwa demikian banyak perbedaan yang ada di tanah air ini, tapi kita sanggup menjadi sebuah bangsa satu, bangsa yang menghargai aneka macam perbedaan” tegasnya.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Bahasa juga menjelaskan perihal makna kebinekaan, hal penting yang harus terus kita jaga biar jangan hingga tercerai-berai. “Kita mengenal kata Bhinneka Tunggal Ika yang dicengkeram dengan dekat oleh burung Garuda yang menjadi Lambang Negara Indonesia” jelasnya. “Hal itu memperlihatkan makna yang berpengaruh bahwa seluruh komponen bangsa harus menjaga keragamannya, jangan hingga keragaman itu rusak” terangnya.
Dadang menyampaikan bahwa Undang-Undang perihal bahasa negara itu bukan Undang-Undang yang anti bahasa asing, “Tidak boleh orang Badan Bahasa anti bahasa asing, tapi urutannya yang jangan salah, bahasa Indonesia dulu, bahasa tempat dulu, gres bahasa asing” jelasnya. “Kuasai bahasa abnormal itu yaitu perintah Tuhan, kepada seluruh bangsa Indonesia, masyarakat Indonesia, biar menguasai bahasa asing, kenapa? biar kita sanggup bersaing dengan bangsa-bangsa besar lainnya di seluruh dunia” tegasnya. “Agar kita juga sanggup menyerap teknologi gres yang berbahasa asing, untuk melaksanakan aneka macam diplomasi” tambahnya. “Jadi artinya, potret masyarakat Indonesia dari kini hingga masa depan itu yaitu seseorang yang menguasai bahasa Indonesia dengan baik, benar, apik, dan santun. Yang keduanya, menguasai juga minimal satu bahasa daerah, syukur-syukur sanggup lebih. Dan yang ketiga, minimal menguasai satu bahasa asing, syukur-syukur sanggup lebih” terperinci Kepala Badan Bahasa.
Pada kesempatan yang sama, Dadang menjelaskan bahwa di Badan Bahasa terdapat tiga kata kunci, yaitu utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Bahasa mengajak seluruh penerima untuk mengucapkan ketiga kata kunci itu secara bersama-sama. Hal tersebut disambut dengan antusias seluruh penerima kegiatan, khususnya para siswa yang mendominasi penerima acara tersebut.
Pada kesempatan wawancara dengan Kepala Badan Bahasa, dia menjelaskan bahwa acara sosialisasi laboratorium kebinekaan itu bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat kekayaan Indonesia yang luar biasa dari sisi bahasa, yang rencananya akan diluncurkan pada tahun 2017 nanti” jelasnya. “masyarakat juga perlu tahu, berhak tahu bahasa-bahasa apa saja yang ada di tanah air kita ini” jelasnya. “Jadi, laboratorium kebinekaan bahasa ini yang akan menjadi miniatur Indonesia dari sisi bahasa, miniatur Indonesia yang harus memperkuat dan menegaskan bahwa NKRI merupakan harga mati bagi rakyat Indonesia” tegasnya.
“Negara kita ini sering diuji, diuji dari sisi ideologinya, dari sisi keberagamannya, kebinekaannya, dan dari aneka macam gosip yang lain. Dalam beberapa hal kita sanggup mendiskusikannya itu, tapi jangan lupa, bahwa kita mempunyai salah satu elemen yang luar biasa yang dimiliki bangsa ini, yaitu bahasa, bahasa Indonesia” terperinci Dadang. “Bahasa Indonesia yang mengakibatkan kita bersatu, bahasa Indonesia sebagai pemersatu, yang membesarkan bangsa ini. Makara ketika ada problem keberagaman boleh ada di mana-mana, tapi satu yang sama di luar sisi keberagaman itu, yaitu bahasa Indonesia” tambahnya. “Tentu saja, selain bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, di laboratoium kebinekaan ini, ingin memperkenalkan kekayaan kita melalui bahasa tempat yang ada di tanah air kita. Jadi, bagaimana bahasa Indonesia sanggup berdampingan dengan sangat baik dengan bahasa-bahasa tempat yang ada di tanah air kita” ujarnya.
Pada kesempatan lain, Kepala Badan Bahasa juga mengingatkan bahwa ketika ini masih banyak tantangan bagi kita dalam menjaga keutuhan tugas bahasa Indonesia, baik tantangan dari dalam maupun dari luar negeri ini. “Bukan berarti bahasa negara yang menjadi janji kita ini tidak ada tantangannya, tantangan dari dalam masih banyak, tantangan dari luar masih banyak. Tantangan dari dalam yang paling berpengaruh yaitu hati-hati dengan perilaku bahasa, salah satu hal yang menurunkan derajat bahasa negara ini yaitu perilaku bahasa masyarakat terhadap bahasanya itu sendiri” jelasnya. “Jadi, jangan ada yang malu memakai bahasa Indonesia, jangan ada yang gengsi memakai bahasa Indonesia, terutama untuk adik-adik generasi ketika ini. Tunjukkan bahwa bangsa Indonesia ini yaitu bangsa yang gembira akan dirinya sendiri. Bangga dengan jatidirinya sendiri, tunjukkan jatidiri kita” tegasnya. “Gunakan bahwa bahasa Indonesia yang apik, yang santun, jangan melaksanakan perundungan apapun. Gunakan alat atau teknologi yang Anda pegang itu untuk hal-hal yang baik” tegasnya.
Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat di lingkungan Badan Bahasa dan beberapa tamu ajakan termasuk dari media massa televisi dan cetak. Peserta acara sosialisasi itu berasal dari SMPN 1 Cibinong, SMAN 1 Cibinong, dam Sekolah Menengan Atas Indocement Citeureup, beserta guru pendampingnya.
Sumber: Kemendikbud&badanbahasa.kemdikbud.go.id/
0 Response to "Kemendikbud Telah Miliki Laboratorium Kebinekaan Pembelajaran Bahasa"
Posting Komentar