Soal-Jawab Uts/Pts 2 Pkwu Sma/Ma-Smk/Mak Kelas 10/X K13
Download Contoh Soal dan Kunci Jawaban Siap UTS/PTS Semester 2/II Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU)SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X Kurikulum 2013
Contoh Soal dan Kunci Jawaban Siap UTS/PTS Semester 2/II Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X Kurikulum 2013 ini dipersiapkan sebagai materi mencar ilmu bagi penerima didik kelas X baik SMA/MA atau SMK/MAK. Mapel ini merupakan mata pelajaran wajib yang harus diajarkan di jenjang kelas 10/X.
Sesuai dengan judulnya, pendekatan yang digunakan dalam pembuatan soal beserta kunci jawabannya yaitu pendekatan kurikulum 2013 dengan contoh berupa Buku Siswa Mapel Prakrya dan Kewirausahaan (PKWU) Semester 2/II Edisi Revisi Tahun 2017. Dengan demikian, contoh dalam pembuatan soal ini sudah sangat up to date atau kekinian.
Mengingat pentingnya peranan ulangan/penilaian tengah semester 2/II dalam memilih kenaikan kelas siswa yang bersangkutan ke jenjang kelas berikutnya, maka dengan mempersiapkan segala sesuatunya yaitu tindakan yang bijaksana.
Berikut yaitu tautan Download Contoh Soal dan Kunci Jawaban Siap UTS/PTS Semester 2/II Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X Kurikulum 2013:
- Soal-Jawab UTS/PTS 2 Bahasa Inggris SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X K13
- Soal-Jawab UTS/PTS 2 PAI dan Budi Pekerti SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X K13
- Soal-Jawab UTS/PTS 2 Sejarah Indonesia SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X K13
- Download Contoh Soal dan Kunci Jawaban Siap UTS/PTS Semester 2/II PPKn SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X Kurikulum 2013
- Soal-Jawab UTS/PTS 2 Bahasa Indonesia SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X K13
- Soal-Jawab UTS/PTS 2 PJOK SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X K13
- Soal-Jawab UTS/PTS 2 Matematika SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10 K13
- Soal-Jawab UTS/PTS 2 Seni Budaya SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X K13
Berikut yaitu sebagian kutipan dari Soal-Jawab UTS/PTS 2 PKWU SMA/MA-SMK/MAK Kelas 10/X K13 tersebut:
1. Jelaskan tahapan-tahapan proses produksi kerajinan dengan wangsit budaya lokal
Jawab:
Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Tahap pembahanan yaitu mempersiapkan materi atau material semoga siap dibentuk. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan materi baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibuat dengan cara dilipat. Kayu, bambu
dan rotan lainnya sanggup dibuat dengan cara dipotong atau dipahat.
Pemotongan materi dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk menciptakan sambungan bahan, menyerupai menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu.Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, sanggup memakai teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga sanggup memakai teknik las. Logam lempengan sanggup dibuat dengan cara pengetokan. Tahap terakhir yaitu finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing sanggup berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing sanggup juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan semoga produk yang dibuat lebih abadi dan lebih menarik.
2. Jelaskan wacana teknik cetak dalam!
Jawab:
Pada jenis teknik cetak dalam, zat pewarna ditempatkan pada permukaan terdalam dari bidang pencetak (acuan cetak). Bidang pencetak sanggup berupa balok kayu, karet, logam atau materi lainnya yang diberi gambar atau tulisan. Gambar atau goresan pena tersebut diukirkan pada satu permukaan bidang. Warna dimasukkan pada rongga pahatan materi yang sudah diukir kemudian dicetakkan pada permukaan kertas, plastik tipis, aluminium foil dan material datar lainnya. Tinta yang tercetak pada kertas akan berupa gambar timbul sesuai dengan gambar pada rongga gesekan bidang cetakan. Gambar yang dihasilkan akan berupa gambar kebalikan
(reverse) dari gambar pada bidang contoh cetak. Contoh dari cetak tinggi yaitu pencetakan gambar pada uang kertas. Teknik cetak yang termasuk dalam jenis teknik cetak dalam di antaranya rotogravure dan etsa.
3. Jelaskan tahapan dalam perancangan produk grafika!
Jawab:
1. Identifikasi Masalah
Perancangan produk bertujuan untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan, dalam hal ini produk grafika. Produk grafika bertujuan untuk memperlihatkan isu dan keindahan. Maka, permasalahan yaitu duduk kasus kebutuhan isu dan keindahan. Proses perancangan diawali dengan mengidentifikasi permasalahan isu yang dibutuhkan dan isu yang akan diberikan. Contoh-contoh duduk kasus dengan solusi produk grafika,
• Produk pangan khas tempat dihasilkan oleh industri kecil menengah.
Produk tersebut hanya dikemas oleh plastik bening dan tidak mempunyai label. Pembeli tidak mengetahui produk apakah itu, apa rasanya, bagaimana cara mengonsumsinya, dan kapan batas tanggal pemakaiannya. Produk pangan khas tempat tersebut membutuhkan
produk grafika berupa kemasan atau label yang sanggup memperlihatkan isu sekaligus daya tarik bagi konsumennya.
• Pada aktivitas olahraga, seragam tim sepakbola atau cabang olah- raga lain biasanya membutuhkan nomor punggung. Pertandingan olahraga juga membutuhkan papan nilai yang berisi angka-angka. Angka pada nomor punggung maupun angka pada papan nilai merupakan produk grafika.
• Kata-kata yang indah menyerupai puisi atau kata-kata bijak yang berisi motivasi biasanya dibuat pajang di dinding, sebagai kartu ucapan atau menjadi sebuah buku. Pajangan dinding, kartu ucapan maupun buku merupakan produk grafika.
• Kegiatan pertunjukan musik dan tari membutuhkan poster untuk mengumumkan tema, waktu dan tempat dari program tersebut. Pertunjukan musik dan tari juga memerlukan tiket masuk. Poster dan tiket merupakan salah satu produk grafika.
2. Mencari Solusi dengan Curah Pendapat
Langkah selanjutnya yaitu mencari ide sebagai solusi dari duduk kasus tersebut. Cara yang sanggup dilakukan yaitu melalui curah pendapat (brainstorming) yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang bermacam-macam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk logika sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok yaitu jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memperlihatkan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Ide mencakup bentuk, gambar dan teks, warna, komposisi dan teknik apa yang akan digunakan.
3. Rasionalisasi
Rasionalisasi yaitu proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa pertimbangan teknis, di antaranya, material dan materi saja yang akan digunakan? Teknik apa yang akan digunakan untuk produksi? Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut semoga sesuai dengan kebutuhan? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang memastikan bahwa rancangan yang dibuat sanggup berfungsi baik dan sanggup diproduksi.
Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. Pilih ide-ide yang dianggap baik dan potensial untuk produk grafika yang akan dibuat. Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan ke dalam sketsa-sketsa selanjutnya. Tentukan desain simpulan dari produk grafika yang akan dibuat.
4. Jelaskan teknik budidaya tumbuhan hias!
Jawab:
1. Persiapan Lahan/Media Tanam
Budi daya tumbuhan hias sanggup dilakukan di dalam pot (polybag) atau dalam hamparan lahan. Persiapan lahan/media tanam dilakukan untuk menyediakan media tumbuh yang sesuai untuk setiap tumbuhan semoga sanggup tumbuh dan berkembang dengan baik. Kondisi tanah yang gembur sangat dibutuhkan untuk akal daya tanaman.
Jika diperlukan, lahan tanam sanggup diberi pemanis pupuk kandang. Kadang-kadang, akal daya tumbuhan hias dilakukan di tempat yang dinaungi dengan paranet atau plastik.
2. Pembibitan
Persiapan benih/bibit merupakan hal yang penting dalam akal daya tumbuhan hias. Perbanyakan materi tumbuhan hias sanggup dilakukan melalui perbanyakan seksual dengan memakai biji dan perbanyakan vegetatif dengan memakai organ vegetatif.
Perbanyakan seksual dilakukan melalui biji yang merupakan hasil pembuahan gamet betina oleh gamet jantan yang didahului oleh penyerbukan. Biji yang akan dijadikan benih sebaiknya dipanen dari induk yang sehat. Sebelum ditanam, biji disemai terlebih dahulu. Penyemaian dilakukan di lahan yang berbentuk bedengan. Lahan untuk persemaian juga harus diolah semoga gembur sehingga memudahkan perkecambahan benih. Persemaian benih dilakukan di tempat yang agak terlindung dari panas matahari atau sanggup diberikan naungan paranet.
Persemaian benih juga dilakukan di kolam plastik, tray atau pot plastik. Media semai yang digunakan yaitu tanah yang dicampur dengan pupuk sangkar dengan perbandingan 2 : 1 atau dua belahan tanah dan satu belahan pupuk kandang. Media semai juga sanggup diganti dengan media siap pakai yang dibeli di toko pertanian, menyerupai arang sekam atau cocopeat. Selama persemaian, media semai dijaga kelembabannya dengan melaksanakan penyiraman. Contoh tumbuhan hias yang diperbanyak dengan benih yaitu Anthurium dan Adenium.
3. Penanaman
Penanaman dilakukan jikalau lahan tanam sudah gembur. Jika terlalu kering, lahan sanggup disiram terlebih dahulu. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Jika diperbanyak dengan benih, benih sanggup ditanam pribadi atau disemai terlebih dahulu sehingga tumbuh menjadi bibit siap tanam. Bibit ditanam dalam lubang tanam dengan ukuran yang sesuai untuk masing jenis tumbuhan hias.
4. Pemupukan
Pemupukan yaitu penambahan unsur hara untuk mencukupi kebutuhan tanaman. Pupuk sanggup diberikan ke media atau disemprot pribadi ke tanaman. Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk organik atau anorganik.
5. Pemeliharaan
Pemeliharaan mencakup : (i) penyulaman, yaitu menanam kembali tumbuhan yang mati, rusak atau pertumbuhan tidak normal, (ii) penyiraman, diubahsuaikan dengan kondisi tanaman. Penyiraman sanggup dilakukan pada pagi atau sore hari. Jika cuaca panas, penyiraman dilakukan setiap hari, (iii) pembumbunan, dilakukan untuk memperbaiki aerasi tanah (udara dalam tanah bergantian dengan udara di atmosfer) serta menutup pangkal tumbuhan atau belahan tumbuhan yang berada di dalam tanah, dan (iv) penyiangan, membersihkan gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman.
6. Pengendalian OPT
Pengendalian organisme pengganggu dilakukan untuk mencegah mengendalikan organisme yang mengganggu pertumbuhan, produksi dan kualitas hasil tanaman. Pengendalian sanggup dilakukan dengan memakai pestisida atau secara manual dengan mencabut atau membuang tumbuhan yang terjangkit serta memungut hama pengganggu tanaman. Saat ini sudah banyak tersedia pestisida alami.
7. Panen dan Pascapanen
Panen dan pascapanen harus dilakukan dengan hati-hati semoga kehilangan hasildanpenurunankualitashasilpanendapatdihindari. Panendilakukan pada pagi atau sore hari. Pascapanen tumbuhan hias diubahsuaikan dengan produk budidayanya.
a. Tanaman hias daun
b. Bunga potong
c. Tanaman dalam pot
5. Sebutkan tiga macam metode atau pendekatan dalam dalam penentuan harga produk:
Jawab:
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)
Dari tingkat seruan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang bisa dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat laba yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (market approach) Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang memengaruhi pasar dan harga menyerupai situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lainlain.
Demikian goresan pena wacana
0 Response to "Soal-Jawab Uts/Pts 2 Pkwu Sma/Ma-Smk/Mak Kelas 10/X K13"
Posting Komentar